Home Info Pendidikan Tanpa Listrik dan BOS Tak Surutkan Pendidikan Madrasah Ini

Tanpa Listrik dan BOS Tak Surutkan Pendidikan Madrasah Ini

Sragen,Gatra.com- Kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa didukung aliran listrik dialami di Madrasah Diniyah (MD) Amaliyah Al Islam Donoyudan Kalijambe, Sragen selama puluhan tahun. kondisi minim bantuan pemerintah makin memperparahnya.

Berdasarkan pantauan Gatra.com di sekolah madrasah di wilayah pinggiran itu, lima ruang kelas dan satu ruang guru terlihat kusam. Bangunannya melapuk dengan sarana prasarana KBM usang dan rusak. Seperti meja dan kursi dari kayu. Bagian atapnya sudah bocor di sana sini. Jaring laba-laba yang menyeruak di sudut-sudut atap menandakan jarang dibersihkan selama jadwal sekolah belajar di rumah (BDR).

Kepala Sekolah MD Amaliyah Al Islam Donoyudan, Fatmah mengatakan sampai tidak ingat kapan terakhir kali menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). "Pernah dapat (BOS). Tapi sudah dihentikan. Katanya dialihkan ke sekolah lain yang lebih diakui," katanya kepada Gatra.com usai menerima bantuan pemasangan listrik prabayar dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Surakarta di sekolahnya, Jumat (10/7).

Sekolahnya memiliki 115 peserta didik dan 15 guru di tahun ajaran 2019/2020. Sedangkan untuk tahun ini, ia memperkirakan jumlahnya sama. Hanya saja ia belum mempersiapkan sistem KBM selama masa pandemi. Pada ujian sekolah beberapa waktu lalu dilaksanakan jemput bola. Artinya, siswa mengerjakan soal yang dibawa gurunya di rumah. "Saat masuk perdana 13 Juli nanti, biasanya calon orangtua murid baru mendaftar. Kita sekolah madrasah di bawah tata kelola yayasan. Jadi berbeda sistem dengan sekolah negeri," katanya.

Gedung sekolahnya merupakan bantuan dari pemerintah. Kondisi sekarang sudah lebih baik jika dibanding gedung lama yang dibangun pada 1984. Meski, sejak awal berdiri tanpa aliran listrik. Operasionalnya mengandalkan SPP siswa yang hanya Rp15 ribu per bulan. Sedangkan upah gurunya tergolong minim.


"Baru-baru ini saja diberi honor Kemenag. Guru per bulan Rp 100 ribu. Sebelumnya, kami diupah sukarela dari donatur dan sumbangan-sumbangan," katanya.


Bukan tanpa alasan para orangtua mantap mempercayakan pendidikan anak-anaknya di MD Amaliyah Al Islam Donoyudan Kalijambe. Sistem pembelajaran dan pelajaran budi pekerti sangat ditekankan di sekolah ini. Termasuk pendidikan beribadah.


"Salat dan mengaji harus bisa. Tujuannya mencetak anak-anak yang saleh dan salehah," katanya.


Mengenai sarana dan prasarana yang minim seperti jaringan listrik, sekolah ini berinisiatif menarik kabel dari masjid terdekat. Cara ini tak bertahan lama karena kurang efisien. Beruntung kondisi tersebut diperhatikan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP 3 Surakarta. Yayasan ini membantu sambungan baru listrik prabayar secara cuma-cuma.


"Masyarakat bisa mengajukan permohonan maupun survei dari kami sendiri, terkait bantuan sambungan listrik. Semoga dengan ini memberi manfaat yang besar bagi anak-anak maupun guru," kata Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sumberlawang, Marsaid.

151