Home Ekonomi New Normal, BI Sibolga Dorong Penggunaan QRIS

New Normal, BI Sibolga Dorong Penggunaan QRIS

Sibolga, Gatra.com - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Suti Masniari Nasution, mengajak pemerintah daerah dan semua elemen masyarakat memanfaatkan pembayaran non-tunai dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) memasuki era kenormalan baru. Hal itu dimaksudkan untuk mengatasi dampak Covid-19 dan menuju pemulihan ekonomi.
 
Suti mengatakan penggunaan QRIS cukup memberikan banyak manfaat bukan hanya untuk masa datang, tapi juga di tatanan normal baru saat ini. Bagi pemerintah, QRIS mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, membuat formulasi kebijakan dengan terdatanya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang melakukan transaksi, serta membantu persiapan ekonomi digital melalui pembayaran retribusi dan pajak karena lebih murah dan efisisien.
 
"Bagi pedagang, dapat membantu kredit profil untuk lebih mudah mendapatkan pinjaman, menerima pembayaran secara higenis sehingga terhindar dari virus corona, dan menghindari pencurian karena transaksi langsung lewat rekening serta mengikuti tren hingga meningkatkan penjualan serta murah dan bebas biaya dan lain sebagainya," ungkap Suti, Jumat (11/7).
 
Menurutnya, masyarakat tidak perlu repot lagi membayar dengan uang tunai, tidak perlu repot lagi dengan kembalian uang pecahan kecil, serta tidak perlu lagi bersentuhan dengan orang lain.
 
"QRIS cepat, mudah dan terjaga keamanannya," ujarnya.
 
Sebagai informasi, menggunakan QRIS bisa melalui 2 metode, yaitu Merchant Presented Mode (MPM) dan Customer Presented Mode (CPM). Maksudnya, QR Code bisa diberikan oleh pedagang (merchant) atau tempat melakukan transaksi, baik itu di meja kasir, maupun di alat pemindai QR Code QRIS yang disediakan oleh penyedia QR Code, atau dari struk transaksi. Cukup menunjukkan QR Code pada layar ponsel untuk dapat di scan oleh alat QR Scanner yang tersedia di tiap lokasi transaksi. Apabila belum memiliki akun, maka harus registrasi terlebih dahulu mengunduh aplikasi salah satu Penyedia Jasa Sistem pembayaran (PJSP) berizin QRIS yang terdaftar.
 
Suti menyebut pihaknya akan terus mendorong penggunaan transaksi non-tunai QRIS. Tidak hanya kepada masyarakat dan pedagang, melainkan juga kepada pemerintah. BI ingin tetap mendorong bagaimana perekonomian bisa berjalan dan bisa bergerak dan juga untuk menggeliatkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
 
"Selain meminimize (meminimalisir) dampak COVID-19, juga karena QRIS cepat, mudah dan murah. Tentunya ini akan sangat membantu ketika bertransaksi di era new normal/life style dan ke depannya," ujarnya.
 
 
 
 
258