Home Politik Semua Anggota DPRD Jateng Rapid Tes, Gedung Ditutup

Semua Anggota DPRD Jateng Rapid Tes, Gedung Ditutup

Semarang, Gatra.com - Pimpinan dan puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah menjalani pemeriksaan rapid test Covid-19.

Pelaksanaan rapid test berlangsung di lantai I Gedung DPRD Jawa Tengah (Jateng) di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin (13/7).

Rapid test ini dilakukan setelah ada anggota Komisi E DPRD Jateng dari Fraksi Partai Golkar, Syamsul Bahri diduga terpapar Covid-19.

Syamsul meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Moewardi Solo, Mingggu (12/7). Jenazah almarhum telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Cangkring, Sukoharjo.

Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto menyatakan, rapid test dilakukan setelah ada informasi anggota dewan Syamsul Bahri meninggal dunia diduga Covid-19.

“Kepada semua pihak yang pernah bersinggungan dengan almarhum dilakukan rapid test. Ada sebanyak 51 orang yang mengikuti rapid test,” katanya usai menjalani rapid test.

Ke-51 orang itu antara lain unsur pimpinan dewan, seluruh anggota Komisi DPRD Jateng, Fraksi Partai Golkar serta staf komisi dan fraksi.

Bambang menyatakan, apabila hasil rapid test ada yang reaktif covid-19, maka DPRD Jateng langsung menyelenggarakan tes swab kepada seluruh anggota dan staf dewan.

“Tes swab dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus korona di lingkungan DPRD Jateng. 

"Mudah-mudahan enggak ada yang reaktif,” kata anggota dewan dari PDIP ini.

Disamping melakukan rapid test, lanjut Bambang, kepada Sekretariat DPRD Jateng juga diminta melakukan penyemprotan disinfektan seluruh ruangan dewan, dari lantai I sampai lantai V.

Serta dilakukan penutupan ruangan Komisi E dan semua ruangan komisi lainnya di lantai III, serta ruangan Fraksi Partai Golkar lantai V ditutup.

“Ruangan komisi dan fraksi DPRD Jateng ditutup sementara selama empat hari,” kata Bambang

Sementara Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Hamid menyatakan, Syamsul Bahri sudah sejak awal Juli 2020 meminta izin tidak hadir mengikuti kegiatan di DPRD karena kondisi kesehatan terganggu.

“Pak Syamsul Bahri izin bedrest atau istirahat karena sakit. Tapi tidak menyebutkan sakitnya. Sampai mendapat kabar meninggal dunia,” ujarnya.

124

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR