Home Hukum Saksi Ungkap 4 Saham Grup Bakrie terkait Jiwasraya

Saksi Ungkap 4 Saham Grup Bakrie terkait Jiwasraya

Jakarta, Gatra.com - Kepala Divisi Investasi PT Asuransi Jiwasraya, Faisal Satria Gumay, menyebut ada 4 saham Grup Bakrie yang ikut mengerek penurunan aset investasi Jiwasraya yang akhirnya menimbulkan kerugian.

Faisal menyampaikan keterangan tersebut saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara korupsi terkait pengelolaan keuangan dan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (13/7). 

Faisal yang dihadirkan sebagai saksi dari jaksa penuntut umum, mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam hasil auditnya menyebutkan bahwa Jiwasraya berinvestasi di instrumen saham maupun reksa dana saham yang tidak berkualitas atau tidak memiliki potensi untuk bertumbuh optimal.

 "MI [Manajer Investasi] diminta untuk membikinkan produk khusus untuk AJS," kata Faisal.

Berdasarkan analisa, lanjut Faisal, pada 2014 Asuransi Jiwasraya menempatkan dana di reksa dana saham yang produknya dibuat berdasarkan permintaan Jiwasraya dan mendapatkan kesepakatan bersama dengan Manajer Investasi. 

Dia menyatakan, penurunan aset investasi pada reksa dana saham yang dimiliki Jiwasraya merupakan imbas dari kesepakatan-kesepakatan yang terjadi sejak 2014 tersebut. 

"Sekarang, kondisi reksa dana saham yang dipegang AJS itu adalah imbas dari acc [accord/kesepakatan] yang sebelum-sebelumnya," ungkap Faisal.

Analisa Faisal selalu Kepala Divisi Investasi Jiwasraya menemukan fakta bahwa ada 24 emiten yang sahamnya menjadi basis reksa dana milik Jiwasraya mengalami penurunan harga hingga menyentuh level terendah Rp50 per lebar. 

"Dari 24 saham itu, ada 2 emiten yang delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI)," ujarnya.

Yang menarik dari fakta persidangan tersebut, terdapat 4 emiten yang merupakan perusahaan dari Grup Bakrie, yakni PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

Selain empat saham tersebut, Faisal merincikan bahwa saham-saham "gocap" berikutnya, antara lain BTEK, JGLE, SMRU, ARMY, ARTI, BIPI, BORN, CNKO, ELTY, HADE, IIKP, KBRI, MTFN, MYRX, RIMO, SIMA, SUGI, TRAM, dan TMPI. 

"Dua saham yang sudah delisting adalah PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) dan PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP)," ungkap Faisal.

303