Home Milenial Kemendikbud Targetkan Saring 2.800 Calon Guru Penggerak

Kemendikbud Targetkan Saring 2.800 Calon Guru Penggerak

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah membuka pendaftaran untuk angkatan pertama dari Program Guru Penggerak. Untuk pendaftaran sesi pertama, itu Kemendikbud menargetkan sebanyak 2.800 calon guru penggerak bisa mengikuti program unggulan bagi guru dibawah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud tersebut.

Direktur Jenderal GTK Kemendikbud, Iwan Syahril menuturkan bahwa para pendaftar terbuka bagi semua kalangan, baik dari Guru Negeri, Guru Swasta. Bahkan Guru Honorer pun bisa mendaftar pada program tersebut. Namun nantinya, diharapkan dari hasil seleksi muncul dari sisi kualitas yang betul-betul memiliki orientasi dinilai dan kompetensi yang baik.

“Serta berani berinovasi, punya rekam jejak dalam melakukan perubahan di komunitasnya. Ini kita harus selektif dan dijaga betul kualitasnya. Mereka yang mengikuti program ini harus mempunyai keinginan besar untuk menjadi pemimpin pendidikan,” kata Iwan dalam Giat Bincang Sore Kemendikbud yang digelar secara daring, Senin (13/7).

Iwan mengharapkan para Guru penggerak ini yang nantinya bisa menjadi pemimpin-pemimpin di ekosistem pendidikan Indonesia. Para guru pengggerak sebagai pemimpin juga akan didorong untuk mampu meningkatkan kualitas ekosistem tersebut, dengan kerja sama yang dijalin ini.

“Menciptakan pemimpin ini akan berdampak pada peningkatan kualitas ekosistem pendidikan yang kita harapkan selama ini. Jika sesuai harapan kita dalam menghasilkan 400 ribu Guru Penggerak pada tahun 2024, maka mereka lah yang akan menjadi pemimpin di sekolah-sekolah nantinya,” kata Iwan.

Untuk angkatan pertama ini, Iwan menyatakan bahwa telah ditetapkan untuk hadir di 56 kabupaten/kota, dan 24 provinsi. Nantinya, para partisipan juga akan diberikan mentor dari Tim Pendukung Pendamping dan Fasilitator Program Guru Penggerak, untuk bisa melatih mereka agar lebih baik dalam menjalankan profesinya.

“Kami memakai pendekatan Andragogi. Artinya 70 persen itu Coach langsung tempat kerja dan sisanya melakukan mentor ini selama Workshop didalam ruangan. Ini bisa dilakukan dengan pemimpin-pemimpin yang juga bisa menjadi Coach bagi guru-guru lain,” ujarnya.

174

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR