Home Kesehatan Lymfosit T Nano Siap Diproduksi Massal di Luar Negeri

Lymfosit T Nano Siap Diproduksi Massal di Luar Negeri

Mengapresiasi Temuan Obat Covid-19 Karya Anak Bangsa Lymfosit T Nano

Oleh: Wibisono*

 

Upaya untuk menemukan vaksin atau obat untuk penanggulangan virus Covid-19 terus dilakukan. Sejumlah peneliti dan kalangan industri di dunia terus berupaya untuk menemukan vaksin Covid-19. Belasan vaksin dari 100 calon vaksin yang dikembangkan di sejumlah negara seperti: Inggris, Cina, Kanada dan Amerika Serikat (AS) mengalami kemajuan dalam pengujian.

Beberapa calon vaksin berada pada tahap pengujian pada monyet dan babi. Adapula calon vaksin yang telah melewati satu atau dua tahap pengujian pada manusia seperti di Cina, AS dan Kanada.

Direktur Pusat Penelitian Penyakit Menular dan Alergi AS, Anthony Fauci menyatakan optimismenya atas kemajuan calon vaksin yang dikembangkan tim peneliti universitas Oxford, Inggris dan perusahaan farmasi Astra Zaneca.

Menurut Fauci, vaksin diprediksi tersedia pada akhir 2020 atau paling lambat awal tahun 2021. Para ilmuwan di Oxford bekerja sama dengan Astra Zeneca menguji calon vaksin yang pada awal pengembangannya dinamai ChadOx1 nCovid-19. Calon vaksin itu saat ini sedang diujicoba pada manusia setelah pengujian pada babi dan monyet memberikan hasil yang menggembirakan. Hasil penelitian lanjutan atas ChadOx1 n Covid-19 menunjukkan pemakaian dua dosis lebih efektif.

Sedangkan di Cina, calon vaksin yang dikembangkan Akademi Ilmu Pengetahuan Militer Cina disetujui oleh Badan Administrasi produk Media Nasional untuk memasuki uji coba tahap kedua pada manusia, calon vaksin itu merupakan yang ke delapan yang dikembangkan Cina dan diberi nama ARCoV.

Bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia, pertengahan Juni 2020, Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pengembangan vaksin difokuskan pada penggunaan strain virus yang ditemukan di tanah air. Dari proses pengurutan menyeluruh gen virus (whole genome sequencing) yang ada di Indonesia. Setidaknya terdapat 13 strain virus penyebab Covid-19, dua strain di antaranya yang beredar di Eropa, sedangkan 11 strain yang lain belum dikenali.

Strategi pemerintah, menurut Bambang adalah mendanai lembaga Molekular Eijkman dalam pengembangan vaksin. Strategi lain bekerja sama dengan Cina dan Korea Selatan, PT Bio Farma telah bekerja sama dengan Sinovac dari Cina yang pengembangannya memasuki uji klinis. Adapun PT Kalbe Farma bekerja sama dengan Korsel untuk menjalankan uji klinis.

Sementara itu, pihak swasta juga tidak ketinggalan untuk berkontribusi ke negara. Yayasan Biotech Metohologi Tubuh misalnya telah melakukan riset dan uji klinis ke manusia. Yayasan membina dan mendanai temuan asli karya anak bangsa yang bernama Muhammad Isa atau yang dikenal Isa robotik. Penelitian oleh Isa sudah dilakukan sejak 2014 dengan menggunakan teknologi biotech dan teknologi molekuler nano berupa vaksin yang sekaligus membunuh segala macam jenis virus termasuk Covid-19. Obat itu diberi nama sebagai obat mutakhir Lymfosit T Nano Isa Robotik.

Obat Lymfosit T Nano sudah melalui uji klinis dan diujicobakan di 2000 orang dan hasilnya sangat memuaskan dimana orang yang carrier atau terpapar Covid-19 bisa sembuh. Bukti itu terungkap dalam beberapa testimoni para pasien yang terpapar Covid-19 dan dinyatakan sembuh seperti pengakuan Kepala BNN Belitung, Dik Dik Kusnadi yang terpapar dan sembuh total setelah meminum obat Lymfosit T Nano.

Saat ini obat seluruhnya digratiskan karena misi kemanusian dalam menolong pasien yang terpapar, dan sudah dibuktikan ke ampuhannya. Yayasan Biotech Methodologi Tubuh akan menggandeng perusahaan farmasi Singapura yang sudah menyatakan minat untuk memproduksi massal hasil temuan anak bangsa ini.

Semoga Indonesia segera bisa mengatasi penyebaran virus Covid-19, karena pemerintah sudah menggelontorkan dana yang begitu besar untuk penanggulangan Covid-19, sedangkan angka kurva peningkatan positif Covid-19 terus meningkat tajam.

Kabar terbaru, kluster baru terus bermunculan, terakhir tersiar kabar 1.280 siswa di Sekolah calon perwira angkatan Darat (Secapa-AD), dan 129 orang di Pusdik POM (Kodiklat AD) juga positif Covid-19. Yayasan Biotech telah bergerak cepat menggratiskan obat untuk membantu pemulihan di Secapa-AD. Sebanyak 400 obat telah diberikan ke siswa untuk sampling. Kita akan lihat hasilnya pada test swab berikutnya, semoga hasilnya akan negatif dan sembuh. Amin.

*Penulis Pengusaha Nasional dan Ketua Dewan Yayasan Biotech Methodologi Tubuh

1608