Home Kesehatan Ganjar Bilang 25 Tertular Saat Wisuda, Ini Kata Rektor UNS

Ganjar Bilang 25 Tertular Saat Wisuda, Ini Kata Rektor UNS

Solo, Gatra.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengklaim penularan 25 mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) terjadi saat perayaan wisuda. Namun hal ini ditampik oleh pihak Universitas Sebelas Maret. Pasalnya selama ini wisuda yang digelar oleh UNS dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

 

Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan wisuda yang dilakukan oleh UNS pada akhir Juni lalu, pelaksanaannya dilakukan dengan daring. Hanya 15 orang wisudawan saja yang melaksanakan secara luring. ”Wisuda yang kami lakukan pun menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jadi sangat tidak mungkin kalau tertular saat wisuda,” ucapnya saat ditemui di kampus (14/7).

Namun, Jamal tidak bisa memantau jika ada mahasiswa yang mengadakan syukuran atau acara di luar kegiatan wisuda. Untuk itu Jamal telah meminta agar dilakukan penelusuran yang masif terhadap kasus 25 mahasiswa PPDS UNS yang positif covid-19 ini. ”Saya sudah perintahkan Pak Reviono (Dekan Fakultas Kedokteran UNS) untuk melakukan tracing. Pada dasarnya kami harus meminimalisir penyebarannya,”ucapnya.

Sebagai tindak lanjut, UNS menjamin biaya perawatan 25 mahasiswanya ini hingga sembuh. Bahkan ketika nantinya ada mahasiswa, dosen, ataupun karyawan UNS yang terkena Covid-19, Jamal memutuskan untuk merawatnya di RS UNS. ”Apalagi RS UNS memang menjadi RS rujukan untuk penanganan covid-19 dan memiliki laboratorium untuk uji swab,”ucapnya.

Hal senada dikatakan oleh Dekan Fakultas Kedokteran UNS Reviono. Dirinya mengatakan saat ini mahasiswanya tengah mendapat perawatan di rumah sakit UNS. Untuk penelusuran penyebarannya, saat ini menjadi tanggung jawab dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Provinsi Jawa Tengah. ”Sejauh ini yang kami tahu mereka tidak mengikuti kegiatan wisuda. Kalaupun mereka menghadiri syukuran atau pesta wisuda, kami belum tahu lebih detail. Sebab masih ditelusuri DKK, tapi sejauh ini saya rasa tidak ada pesta wisuda,”ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat menyatakan bahwa para mahasiswa PDSS yang kesehariannya berpraktek di RS Moewardi tertular dari pesta yang dilakukan usai wisuda. Hanya saja saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah masih melakukan penelusuran terkait penyebarannya.

213