Home Kebencanaan KBM Daring, Sekolah Bantu Kuota Internet ke Siswa dan Guru

KBM Daring, Sekolah Bantu Kuota Internet ke Siswa dan Guru

Slawi, Gatra.com - Kasus Covid-19 yang masih tinggi memaksa sekolah-sekolah tetap melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) jarak jauh di tahun ajaran baru 2020/2021. Sekolah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah memberikan bantuan kuota internet kepada siswa agar bisa mengakses KBM secara daring.

Kepala SMAN 1 Slawi Mimik Supriyatin mengatakan, KBM jarak jauh atau daring tetap dilakukan di tahun ajaran 2020/2021 setelah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Belum ada batas waktu hingga kapan KBM daring dilaksanakan.

"Sesuai ketentuan provinsi, sekolah diizinkan membuka kelas, KBM, ketika sudah zona hijau. Itu pun zona hijau dengan catatan dua minggu berturut-turut tidak ada PDP (pasien dalam pengawasan)," kata Mimik, Selasa (14/7).

Menurut Mimik, KBM daring bukan tanpa kendala. Kendala itu yakni jaringan internet dan kuota internet bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. "Kalau kendala jaringan internet, itu kita susah karena antara provider berbeda-beda. Bukan ranah kita. Kalau kuota, solusinya kita ada cara. Dari dana BOS memungkinkan untuk sekolah membantu kuota internet untuk siswa," ujar Mimik.

Untuk itu, lanjut Mimik, pihaknya sedang melakukan pendataan siswa baru yang tidak mampu untuk diberikan bantuan kuota internet senilai Rp50 ribu. Kuota langsung ditransfer ke telepon seluler siswa.

"Kalau sebelum tahun ajaran baru, ada 150-an anak yang kita bantu kuota internet. Sekarang kami sedang mendata lagi berapa siswa yang benar-benar tidak mampu. Itu nanti bisa diberikan per bulan atau per dua bulan tergantung kemampuan dana BOS," ujar dia.

Pemberian kuota internet juga dilakukan MTs N 2 Slawi untuk membantu para siswa mengakses KBM daring di masa pandemi Covid-19. Tak hanya siswa, para guru juga mendapat jatah kuota internet.

Menurut Kepala MTs N 2 Slawi Muhammad Muntoyo, kuota internet diberikan kepada seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9. "Seluruh siswa diberi kuota senilai Rp 25 ribu per bulan. Itu bisa sekitar 15 giga. Jadi cukup. Kalau guru 100 rb per bulan. Anggaranya pakai dana BOS. Kalau anaknya tidak boleh punya HP, kami isikan kuotanya ke HP orang tua," ujarnya.

335