Home Gaya Hidup Prilly Latuconsina & Perundungan di Medsos

Prilly Latuconsina & Perundungan di Medsos

Prilly Latuconsina mengaku kerap mengalami perundungan di media sosial (medsos). Saking seringnya, ia menyebut cyber bullying‎ atau perundungan siber sudah menjadi santapan sehari-hari.

Pelantun lagu "Fall in Love" ini mengungkapkan, perundungan yang dialaminya mungkin karena warganet menganggap apa pun yang dilakukan figur publik di medsos lumrah dikomentari. "Tapi mungkin yang mereka lupa, ada etika ketika menggunakan sosial media," kata Prilly dalam webinar KPPPA yang diikuti Wartawan GATRA, Ucha Julistian Mone, pada Selasa, 6 Juli 2020.

Prilly menduga, warganet terbiasa menempatkan publik figur sebagai sosok inspiratif. Jadi, ketika idealisme dan harapannya terhadap sosok pesohor itu tak sejalan dengan kenyataan, mereka merasa bebas dapat mengomentari. "Padahal, setiap orang punya prinsip masing-masing atau punya keputusan masing-masing," ucapnya.

‎Perundungan itu awalnya membuat pemeran Neneng di film "La Tahzan" ini terguncang dan berkonsultasi kepada psikolog. Belakangan, ia memberanikan diri mengungkapkannya kepada kedua orang tuanya. "Orang tuaku juga bertindak memberikan nasihat, mengontrol sosial mediaku untuk mengawasi anaknya. Akhirnya, mereka juga buat sosial media," ujarnya.

Kini, Prilly mengaku lebih berani menghadapi dan mengajak perundung untuk berkomunikasi. Ia berupaya menyadarkan bahwa pesan langsung (direct message/DM) bernada pelabelan atau stigma negatif merupakan tindakan tidak baik. "Jadi, kalau kita melabeli orang di sosial media, itu adalah cerminan diri kita sebagai orang yang tidak terdidik, tidak baik. Jadi aku selalu bilang ke mereka, enggak ada untungnya mem-bully orang dan melabeli orang dengan label jelek," katanya.

101