Home Gaya Hidup Bikin Takut Tamu, Istilah Solo Zona Hitam Diprotes

Bikin Takut Tamu, Istilah Solo Zona Hitam Diprotes

Karanganyar, Gatra.com - Kalangan pengusaha perhotelan menyayangkan sebutan zona hitam Kota Solo yang dilontarkan Walikota FX Hadi Rudyatmo. Alih-alih membuat warganya lebih patuh protokol kesehatan, hal itu justru membuat rekanan dan tamu MICE takut berkunjung.

Direktur Utama Lorin Group Purwanto Yudhonago mengatakan pejabat seharusnya berstatemen menyejukkan meski faktanya berkebalikan. "Statemen FX Hadi Rudyatmo (Rudi) sungguh merugikan para pelaku usaha yang mengandalkan bisnisnya dari kunjungan tamu MICE (Meeting Incentive Converence Exhibition) yang umumnya dari luar kota. Sebutan zona hitam Covid-19 mempersepsikan wilayah tersebut sangat rentan penularan," ujarnya.

"Jangan suatu kota dikatakan zona hitam. Pasti semua resah. Kalau sudah menakutkan, semua tiarap. Padahal kita sudah bribik-bribik (memulai lagi). Tiba-tiba ada statemen seperti itu," katanya kepada wartawan di sela simulasi wedding outdoor di Lorin Hotel Karanganyar, Rabu malam (15/7).    

Baca jugaSolo Disebut Zona Hitam, Ganjar: Itu Penilaian Pengamat

Akibat persepsi Solo zona hitam, ia makin khawatir kontrak kerja dengan para klien batal. Purwanto berharap pemerintah selaku stakeholder perhotelan bisa memulihkan suasana yang mencekam bagi pelaku usaha. Penting diketahui, Solo sebenarnya bukan zona hitam. Namun merunut dari kasusnya, masuk zona oranye kemerahan.

"Jakarta dan Surabaya yang sebenarnya menjadi episentrum, pejabat pemerintahnya tidak sampai bilang zona hitam. Lidah ibarat pedang. Bisa mencelakai," katanya.

Sementara itu di Karanganyar, Bupati Juliyatmono seakan menunjukkan sikap tenang dalam menyikapi perkembangan kasus Covid-19. Meski, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 naik tiap hari. Dalam kesempatan usai membuka acara pembinaan penyuluh agama di gedung IPHI, Rabu (16/7) ia tak mau terlalu menanggapi pertanyaan pewarta tentang padatnya peserta di tengah anjuran pembatasan fisik. Sebanyak 200 orang lebih memenuhi forum yang diselenggarakan Kantor Kemenag Karanganyar ini.

"(kegiatan) berjalan saja. Enggak ada larangan-larangan. Kalau sakit, diberi degan wulung (air kelapa berkhasiat)," katanya.

Juliyatmono memberlakukan tatanan normal baru dengan menerapkan aktivitas di segala bidang namun terbatas. Seperti di kunjungan obyek wisata, hajatan dan aktivitas perdagangan. Pembatasan itu demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

457