Home Ekonomi Pelaku Usaha Sepeda Motor Bekas Tabanan Gusar Sepi Pembeli

Pelaku Usaha Sepeda Motor Bekas Tabanan Gusar Sepi Pembeli

Tabanan, Gatra.com – Pelaku usaha jual beli sepeda motor bekas, khususnya di beberapa tempat di seputaran Kota Tabanan, Provinsi Bali mengeluh. Akibat penurunan jumlah penjualan sejak wabah COVID-19 merebak. Penjualan mereka turun drastis, sampai menyentuh titik 50 persen. Padahal sebelumnya sama sekali tidak pernah terjadi kondisi seperti saat ini.

"Masuk bulan ketiga dan empat sudah sepi. Sampai-sampai dalam per bulan tidak ada penjualan satu unit sepeda motor pun," sebut Aan yang merupakan salah satu pelaku usaha jual beli sepeda motor bekas di Jalan By Pass Dr.Ir. Soekarno, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.

Baca Juga: Astra Motor Targetkan Penjualan Motor di Jateng 550.000 Unit

Sebelum munculnya virus Corona, mereka mampu menjual 8 sampai 10 unit sepeda motor bekas dari berbagai tipe.

"Sekarang, jangankan 8 unit, 1 unit saja dalam per bulan sudah sangat-sangat sulit jualnya," ujarnya ketika berbincang dengan Gatra.com, Kamis (16/7). 

Selain itu, saat ini pengajuan kredit cicilan juga semakin ketat. Mereka yang mengajukan uang muka (down payment/DP) 50 persen perlu dilakukan seleksi lagi. Padahal, sebelumnya cukup menyetor DP 30 persen saja sudah bisa membawa pulang satu unit motor.

Baca Juga: New Normal, Permintaan Parts Mobil Mulai Normal

Menurut pria yang mengaku telah menggeluti bisnis jual beli sepeda motor bekas sejak 1998 ini, dia mulai merasakan kesulitan membayar kontrakan tempat usahanya.

Hal senada juga dirasakan Agus dengan jenis usaha sama di seputaran Jalan Ahmad Yani, Tabanan. Dia menyampaikan, masuk tahun pelajaran baru anak-anak sekolah yang beranjak ke tingkat SMA biasanya ada saja mencari sepeda motor tipe sport. Saat ini sama sekali tidak ada.

"Harga sepeda motor tipe sport bekas merosot, ada yang hanya Rp10 jutaan per unit. Penjualan ikut merosot juga," keluh Agus.

1016