Home Kebencanaan Ini Asal Ikan Tongkol Bantuan Pangan yang Meracuni Warga

Ini Asal Ikan Tongkol Bantuan Pangan yang Meracuni Warga

Pemalang, Gatra.com - Ratusan warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah diduga keracunan ikan tongkol Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Menyusul peristiwa itu, Dinas Sosial (Dinsos) setempat akan memberikan sanksi kepada agen yang menyediakan ikan tongkol.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pemalang Slamet Masduki mengatakan, ?penyaluran BPNT dilakukan oleh bank-bank mitra program BPNT melalui agen-agen atau e-warong yang sudah ditunjuk. "Yang mencari dan menyeleksi agen dari penyalur atau bank-bank. Dinas Sosial tugasnya monitorong dan evaluasi," kata Slamet saat dihubungi Selasa (21/7).

Menurut Slamet, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk menelusuri peristiwa tersebut. Selain itu, ?seluruh bank-bank mitra sebagai penyalur juga sudah dipanggil. Slamet menyebut, sanksi akan diberikan kepada agen yang mencari ikan tongkol untuk disalurkan ke warga penerima bantuan. "Agennya sudah saya tegur. Nanti bank yang menentukan apakah agen akan diganti atau dikasih sanksi apa gitu, terserah bank?" tandas Slamet.

Slamet mengungkapkan, berdasarkan penjelasan agen, ikan tongkol yang disalurkan sebagai BPNT dipasok oleh suplier lokal dari Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Dugaan keracunan menurut Slamet dialami warga saat penyaluran bantuan pada Senin (20/7). "Pengiriman ikan yang dilakukan Sabtu dan Minggu itu tidak bermasalah. Yang hari Senin dari Ulujami itu yang bermasalah. Saya konfirmasi agen, katanya agen juga sudah mencoba memakan tapi tidak apa-apa," ujar Slamet.

Slamet menjelaskan, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) program BPNT di Pemalang total mencapai 119.000 orang. Jumlah itu tersebar di 14 kecamatan. Bantuan tersebut awalnya hanya beras dan sejumlah bahan pokok lainnya. Kemudian mulai Juni 2020 ditambah dengan makanan yang mengandung karbohidrat dan vitamin agar lebih lengkap. "Penyaluran per kecamatan beda-beda, bervariasi, sesuai KPM. KPM butuh apa dicukupi. Ini ikan tongkol katanya permintaan KPM. KPM minta tongkol karena bosen dengan ikan bandeng. Sebelumnya kan bandeng," ujar Slamet.

Adapun jumlah warga yang keracunan Slamet mengaku belum bisa memastikan. Namun hasil pengecekan Dinas Sosial, ada 52 warga yang keracunan. Dari jumlah itu, enam orang masih dirawat di RS Muhammadiyah Mardhatillah dan sembilan orang dirawat di Puskesmas Randudongkal. Sedangkan 37 lainnya yang sempat dirawat sudah pulang ke rumah. "Kondisi yang dirawat sudah membaik semua. Untuk biaya pengobatan pasien terdampak keracunan seluruhnya ditanggung pemda," ucap Slamet.

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah mengalami gejala keracunan usai menyantap? ikan tongkol Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sekitar 60 orang di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan puskemas.

Warga yang diduga keracunan ikan tongkol berada di sejumlah desa di Kecamatan Randudongkal, di antaranya Desa Semaya, Kejene dan Kreyo. Mereka mulai dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas sejak Senin malam (20/7).

Kepala Desa Kejene Yus Sularso membenarkan ada warganya yang diduga keracunan ikan tongkol. Hasil pendataan pemerintah desa, warga yang mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual dan muntah mencapai 36 orang. Usia mereka berkisar 18 tahun hingga 62 tahun. "Yang kena ada 36 orang tapi yang ke Puskesmas Randudongkal ada 14 orang. Kemudian yang dirawat inap tadi malam empat orang, ditambah tadi pagi satu orang. Di desa-desa lain juga banyak yang keracunan dari bantuan yang sama," ujar Yus saat dihubungi, Selasa (21/7).

Menurut Yus, warga awalnya mengambil ikan tongkol BPNT yang didrop Dinas Sosial di e-warong pada Senin pagi (20/7) sekitar pukul 08.00 WIB. Malam harinya sekitar pukul 19.30 WIB, satu persatu warga yang memakan ikan tongkol tersebut mengeluhkan pusing, mual dan muntah hingga harus dibawa ke Puskesmas Randudongkal.

337