2_thumb.png "Istri Lettu Agam Disebut Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Media Sosial")
1_thumb.png "TNI AU Terjunkan Paket Bantuan BAZNAS untuk Palestina dari Udara")
_thumb.jpg "Ini Cerita Sekjen PDIP, Beberkan Curhatan Mensos Risma soal Bantuan Beras")
_thumb.jpg "Sirekap Diklaim Sudah Diaudit BRIN-BSSN, Roy Suryo: Bohong!")
Padang, Gatra.com - Sekitar dua puluhan orang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meminta Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno berpantun terkait banyaknya persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) daring 2020 sistem zonasi.
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam HMI itu, menilai banyak calon siswa tidak bisa masuk sekolah negeri akibat PPDB zonasi. Selain itu, Dinas Pendidikan Sumbar juga dinilai tidak siap melaksanakan PPDB daring. Apalagi, server PPDB sempat diganti akibat dijebol orang lain.
"Kami mau gubernur hadir di sini, kami menuntut pertanggungjawab terkait PPDB ini. Kami ingin gubernur Irwan Prayitno berpantun. Berani gak gubernur berpantun di hadapan kami?," tegas orator, Fikri Hadi saat orasi.
Menanggapi mahasiswa yang ngotot ingin bertemu Gubernur Irwan Prayitno tersebut, Kepala Satpol PP dan Damkar Sumbar, Dedy Diantolani menyampaikan, bahwa gubernur Sumbar sedang ada kegiatan lain yang tidak bisa ditunda. Namun pihaknya bersedia berdialog atau membuat janji untuk bertemu politis PKS tersebut.
"Pak Gubernur saat ini ada kegiatan yang terjadwal, dan tidak bisa ditinggalkan. Jadi kita bisa diskusi secara baik-baik, atau membuat janji bertemu kembali," ujarnya.
Kendati telah diusahakan menenangkan keadaan, anggota HMI tersebut bersikeras ingin bertemu langsung Gubernur Irwan Prayitno. Apabila tidak dipenuhi, HMI Sumbar tersebut mengancam akan kembali unjuk rasa dengan massa yang lebih banyak. Pasalnya, kehadiran mereka hujan-hujanan dirasa dilecehkan.
