Home Hukum Pandemi Covid-19, Kekerasan Terhadap Anak Dikhawatirkan Naik

Pandemi Covid-19, Kekerasan Terhadap Anak Dikhawatirkan Naik

Tegal, Gatra.com - Kasus kekerasan terhadap anak di Kota Tegal, Jawa Tengah dalam dua tahun terakhir masih cukup tinggi. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan.

Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Puspa Kota Tegal, pada 2018 jumlah kasus kekerasan terhadap anak yang ditangani PPT Puspa mencapai 26 kasus. Kemudian pada 2019 ada 17 kasus anak yang ditangani. Sedangkan pada tahun ini, sejak Januari hingga Juli PPT Puspa sedang menangani 20 kasus anak.

Ketua PPT Puspa Kota Tegal Agus Dwi S. mengatakan, jika melihat jumlah kasus pada tahun lalu, jumlah kasus anak pada tahun ini bisa lebih tinggi daripada tahun lalu.

"Tahun ini sampai Juli saja sudah ada 20 kasus. Ini yang sementara sedang kami tangani, kami masih bergerak terus," ujar Agus di sela peringatan Hari Anak Nasional di Balai Kota Tegal, Kamis (23/7).

Menurut Agus, salah satu faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak adalah ekonomi. Faktor ini yang dikhawatirkan Agus akan membuat kasus kekerasan terhadap anak pada tahun ini meningkat karena adanya pandemi Covid-19.

"Akibat pandemi Covid-19 ini kan ada keluarga yang mengalami kesulitan dalam pemenuhan ekonomi. Kalau ini tidak dikelola dengan baik maka berpotensi menjadi penyebab timbulnya kekerasan," ucapnya.

Untuk itu Agus mengatakan pihaknya terus melakukan langkah antisipasi dan pencegahan kekerasan terhadap anak, salah satunya dengan sosialisasi ke masyarakat. "Kami berharap situasi pandemi ini tidak memperparah terjadinya kekerasan terhadap anak," ucapnya.

Agus mengatakan, data kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang ditangani PPT Puspa bersumber dari laporan secara langsung kepada PPT Puspa, laporan di kepolisian, dan informasi dari rumah sakit terkait adanya anak korban kekerasan.

252