Home Milenial Jujur Sulit Belajar Daring, Annisa Langsung Diganjar Laptop

Jujur Sulit Belajar Daring, Annisa Langsung Diganjar Laptop

Karanganyar, Gatra.com- Siswi SMKN 1  Karanganyar, Annisa (17) mendapat hadiah satu unit komputer jinjing dari Bupati Karanganyar Juliyatmono. Melalui komunikasi virtual di Hari Anak Nasional (HAN), gadis berjilbab itu mengeluhkan tak memiliki sarana belajar daring.

"Kalau mengerjakan tugas harus dengan aplikasi khusus. Tidak bisa dikerjakan di ponsel. Yang punya komputer atau laptop sendiri mudah saja. Tapi saya harus ke sekolah buat mengerjakan di sana yang ada komputernya. Mau pinjem tetangga, enggak sampai hati karena mereka memakainya juga," kata Annisa di hadapan bupati Juliyatmono melalui komunikasi virtual di ruang SIC Dinas Komunikasi Dan Informatika Karanganyar, Kamis (23/7).

Annisa menceritakan ia kesulitan jika harus bolak balik ke sekolahnya untuk mengerjakan tugas. Ia juga malu meminjam lagi laptop milik tetangga. Kepada Bupati Juliyatmono, ia memintanya ikut memikirkan masalah yang dialami sebagian peserta didik di Karanganyar, terutama dari keluarga kurang mampu.
Mendengar keluhan itu, Juliyatmono tanpa basa basi langsung memberikan laptop yang diinginkannya. "Buat Annisa. Sampeyan dapat laptop," katanya.

Juliyatmono langsung memerintahkan Kepala Dinas Sosial Waluyo Dwi Basuki mencatat gadis beralamat di Desa Kalijirak, Tasikmadu itu.
Juliyatmono mengapresiasi kejujuran Annisa yang tak segan mengutarakan kesulitannya. Sementara itu dalam forum tersebut, anak-anak yang tergabung di Forum Anak Karanganyar mengeluhkan sulitnya belajar daring. Materi tugasnya dianggap menyita waktu dan rumit. Para orangtua juga kewalahan membantu mengerjakan tugas itu.

"Guru beri pekerjaan rumah tanpa keterangan apapun. Padahal harus dikumpulkan. Menyusahkan orangtua juga," kata Koordinator Forum Anak Karanganyar, Varel.

Sedangkan Adelisa (16), seorang siswi SMA di Karanganyar mengeluhkan layanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Ia dan teman-temannya harus mengantre layanan KTP elektronik bagi penduduk wajib KTP. Sedangkan pendaftaran online sering bermasalah.

"Mau daftar online sering error. Kalau ke kantor dinas, antreannya sudah panjang sejak pagi. Harus datang bolak balik. Padahal di kabupaten/kota sekitar, kita sudah diundang sebelum usia 17 tahun. Saatnya genap usia, langsung bisa ambil e-KTP," katanya.

144