Home Gaya Hidup Hari Anak Nasional, Ini Pesan Wali Kota Semarang

Hari Anak Nasional, Ini Pesan Wali Kota Semarang

Semarang, Gatra.com - Ada kejadian lucu dalam peringatan Hari Anak Nasional di Kota Semarang, terutama pada sesi video conference yang dilakukan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama sejumlah anak.
 
Dalam video conference tersebut, Hendi sapaan akrab wali kota, mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan kendala pembelajaran jarak jauh selama pandemi.
 
"Tidak efisien waktunya pak, banyak yang tidak masuk, tidak konek ke daring," ujar siswa SMPN 21 Semarang, Zahra saat menjawab pertanyaan wali kota.
 
Menurut Zahra selain masalah konektifitas, kuota internet juga menjadi kendala dalam sistem pembelajaran. Sebab, kebutuhan akan kuota jauh lebih besar jika dibandingkan saat bersekolah di masa normal.
 
"Kuotane cepet habis pak, kadang suka dimarahin, katanya minta kuota terus," ucapnya diselingi tawa.
 
Hal senada juga dikatakan oleh siswa SMPN 12 Semarang, Arif. Ia mengaku, pembelajaran via daring sangat menguras kuota internet. "Kadang dimarahin orang tua karena pulsanya habisnya lebih banyak daripada sebelum ada corona," akunya.
 
Lain lagi dengan Leti, siswa SDN Tambakaji 01 mengaku, telah bosan dengan pembelajaran jarak jauh yang selama ini dia lakukan. Menurutnya, pembelajaran via daring ini tidak memberikan keleluasan untuk bergerak dan berekspresi.
 
"Gabut pak, lebih enak tatap muka. Kalau bosen paling cuma bisa  olahraga sendiri," ungkapnya.
 
Sementara, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta, anak-anak itu menikmati masa-masa belajar dirumah dalam pandemi covid-19. Menurutnya hal ini musti dilakukan, karena pembelajaran tatap muka mustahil dilakukan saat ini.
 
"Ini kan lagi Covid, dinikmati dulu belajar di rumahnya. Nanti kalau sudah aman pasti belajar di sekolah lagi, ketemu teman-teman, ketemu guru," pintanya.
 
Menanggapi keluhan tentang kuota pada pembalajaran via daring, Hendi menjelaskan, bahwa dana bantuan operasional sekolah (BOS) dapat digunakan untuk membeli kuota siswa. 
 
"Saya juga sudah minta Dinas Pendidikan untuk mendata dan memilih sekolah mana saja yang kesulitan menerapkan pembelajaran secara daring ini. Misalnya dari hardware sekolah atau kemampuan si anak," ucapnya.
 
Orang nomor satu di Ibukota Jawa Tengah ini juga berpesan kepada anak-anak Kota Semarang untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara menerapkan protokol kesehatan.
 
"Jangan lupa olahraga agar badan sehat. Jangan main game terus. Coba pekarangan dirumah ditanami. Lihat sepeda adek rusak perbaiki sendiri," pintanya.
 
74