Home Milenial Banyak Ormas Mundur, Mendikbud Pastikan POP Tetap Berjalan

Banyak Ormas Mundur, Mendikbud Pastikan POP Tetap Berjalan

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memastikan Program Organisasi Penggerak (POP) tetap akan berjalan, namun dengan dilakukan tahapan tambahan, yaitu tahapan evaluasi lanjutan. Hal ini guna merespon masukan dan kritik dari masyarakat dan Organisasi Masyarakat (Ormas) terhadap pelaksanaan seleksi POP yang belakangan ramai dikritik dan diperbincangkan berbagai pihak.
 
Meski akan dilakukan evaluasi lanjutan, Nadiem memastikan bagi ormas yang telah lolos tahap evaluasi Program Organisasi Penggerak (POP), status kelolosannya tetap tidak akan berubah. Hanya saja, Nadiem melanjutkan, evaluasi lanjutan dianggap perlu untuk mendukung pengimplementasian program ke depan.
 
"Karena kita masih di tahap seleksi, Sebelum impelementasi kami ingin memastikan yang telah kita laksanakan sesuai dengan standar integritas dan transparansi. Sehingga pelaksanaan nanti dilakukan snegan penuh percaya diri dan motivasi tinggi dengan adanya dukungan masyarakat dan ormas," kata Nadiem dalam Taklimat Media Daring, Jumat (24/7).
 
Selain itu, Nadiem juga memastikan akan tetap melibatkan organisasi yang selama ini telah memiliki andil dan sumbangsih besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurutnya tanpa peran aktif organisasi dengan sejarah panjang, pencapakan Kemendikbud tidak mungkin mencapai titik yang diharapkan. 
 
"Untuk itu, merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk bisa berdiskusi dan mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk kesuksesan Program Organisasi Penggerak," jelas Nadiem.
 
Sebelumnya, beberapa organisasi pendidikan besar seperti Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, LP Ma'arif NU, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kompak menarik diri dari POP Kemendikbud. Alasan utama ketiganya pun hampir seragam, yaitu kurang jelasnya kriteria seleksi dari program organisasi penggerak tersebut.
 
Sementara itu, Nadiem pun mengutarakan harapan besarnya terhadap Program Organisasi Penggerak. Menurutnya, banyak inovasi dan kreatifitas yang selama ini dimiliki oleh Guru dan Kepala sekolah di berbagai macam Ormas Pendidikan, yang idenya belum banyak terjamah oleh pemerintah.
 
Sehingga, dengan adanya POP ini, timbul perspektif baru dalam rangka semangat perubahan transformasi sekolah, pelatihan guru, atau di sektor Pedagogik kurikulum.
 
"Dengan begitu banyaknya contoh sekolah dan dengan pengukuran yang sangat ketat dan terstandar, kita bisa secara objektif mengkuantifikasi dampak dari insiatif masing-masing organisasi tersebut. Dari situ kementerian akan bisa memilih mana metode-metode terbaik dan memasukkannya di dalam sistem pendidikan nasional kita," ujarnya.
399