Home Milenial Bupati Temanggung Lantik Pejabat di Tengah Ladang Tembakau

Bupati Temanggung Lantik Pejabat di Tengah Ladang Tembakau

Temanggung, Gatra.com - Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq punya cara nyentrik dalam melantik pejabatnya yang terdiri dari eselon II dan 33 orang pejabat fungsional dari kesehatan dan pendidikan. Jika lazimnya pelantikan digelar di Pendapa Pengayoman, kali ini justru dilakukan di tengah ladang tembakau di punggung Gunung Sindoro.

"Kenapa pelantikan saya lakukan di tengah ladang tembakau di ketinggian Gunung Sindoro, di Kecamatan Bansari ini, karena saat ini menjelang panen tembakau yang merupakan komoditas unggulan, tapi banyak persoalannya. Maka pelantikan ini tematiknya tembakau biar pejabat yang baru dilantik tahu betul persoalan masyarakat, dan biar tahu kalau tembakau petani bagus-bagus"katanya usai melantik di area Embung Bansari di tengah ladang tembakaui, Senin sore (27/7).

Apabila pejabat sudah melihat realita kondisi pertanian tembakau, kondisi masyarakat di lapisan bawah, maka mereka yang dilantik ini harus bisa melaksanakan tugasnya terutama membela pertanian tembakau. Kepada para pembantunya ini Bupati berharap bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini perekonomian masyarakat sedang terpuruk.

"Saya berharap para pejabat ini mampu meningkatkan profesionalisme di bidang masing-masing. Harus membuat program inovatif untuk memajukan pemerintahan dan perikehidupan bermasyarakat di Kabupaten Temanggung,"katanya.

Adapun lima orang pejabat eselon II yang dilantik, yakni Djoko Prasetyono Staf Ahli Bidang Pemerintah, Hukum dan Lingkungan Hidup, Tri Raharjo Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM, Pendidikan dan Kebudayaan. Tri Winarno menjabat sebagai Kepala BPPKAD, Joko Budi Nuryanto menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Sri Haryanto menjabat sebagai Kepala Disperindagkop UMKM.

Khaziq juga mewajibkan pejabat pembantunya harus dekat dengan media dan terbuka kepada wartawan bahkan diwajibkan harus bisa membuat press rilis. Keseriusan permintaan itu dituangkan dalam fakta integritas yang ditandangani semua pejabat.

"Sekarang zaman era komunikasi, era informasi sehingga pemerintah harus punya kesadaran. Apapun yang dilakukan harus dikomunikasikan secara baik kepada masyarakat karena kalau tidak mungkin masyarakat malah tidak tahu dan tidak merasakan program tersebut. Dengan begini masyarakat juga bisa lebih mengontrol pemerintah, memberikan masukan dan kritik untuk kemajuan,"katanya.

Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo berpesan bahwa jabatan yang diemban itu tidaklah main-main maka harus serius. Banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan di masa pandemi Covid-19 ini, jika tidak mampu menjalankan program maka kepada pejabat itu diminta untuk mundur saja.

"Ini menjadi amanah dan tanggung jawab yang cukup berat di masa pandemi, tidak usah berbangga-bangga dilantik tapi jalankan amanah tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Pekerjaan berat butuh ketekunan niat baik untuk menyelesaikan pekerjaan. Kalau sampai gagal ya mundur saja,"katanya.

445