Home Politik Mahasiswa Tak Puas Wisuda Online, UTA '45 Akan Mediasi

Mahasiswa Tak Puas Wisuda Online, UTA '45 Akan Mediasi

Jakarta, Gatra.com -  Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 (UTA '45) Jakarta, Rudyono Dharsono menjelaskan pihaknya telah melakukan wisuda secara online/daring pada 27 Juli 2020, silam.

Dikatakan Rudyono, wisuda online ini merupakan mandat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) demi menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.

 

"Kita tidak diperkenankan menggelar wisuda secara offline. Tapi, sesuai peraturan tetap harus menggelar wisuda bagi lulusan, Karenanya kita laksanakan secara online," kata Rudyono di Kampus UTA '45, Jakarta, Kamis (30/7).

 

Namun, lanjut Rudyono, belakang muncul postingan di media sosial kalangan mahasiswa dan calon peserta wisuda serta alumni UTA '45, yang menyudutkan baik langsung kepada individu pimpinan kampus maupun secara institusinya akhirnya merugikan citra kampus. 

 

"Postingan antara lain masalah pelaksana wisuda online yang dianggap tidak etis oleh pihak-pihak yang merasa keberatan. Padahal, apa yang kita lakukan ini sesuai dengan aturan dari Kemendikbud," lanjut Rudyono.

 

Ia melanjutkan, karena situasi yang tidak menentu akibat Corona, pihak kampus memutuskan melaksanakan wisuda online. Wisuda ini juga hanya ditawarkan bagi mahasiswa yang ingin mengikuti saja.

 

"Kampus tidak pernah memaksa bagi mahasiswa yang tidak ingin ikut serta, jadi kita mengakomodir wisuda online dan wisuda offline saat nanti COVID-19 telah selesai dan kondisi kembali seperti semula," ujarnya.

 

Rudyono juga memaparkan, untuk pengalokasian anggaran wisuda, menjadi satu bagian dari sistem dan proses belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan, namun pelaksanaannya dibuat sebagai cicilan, agar dapat meringankan beban biaya perkuliahan yang harus ditanggung oleh mahasiswa.

 

"Atas beberapa hal tersebut, kampus merasa keputusan ini sudah tepat. Tapi, ada kekecewaan atas adanya postingan secara masif oleh alumni peserta wisuda online di medsos," kata Rudyono.

 

Oleh karenanya, dalam waktu dekat, pihak yayasan akan mengundang Rektor maupun Alumni, untuk melakukan pembicaraan. Agar masalah ini menjadi selesai permasalahannya.

 

"Kita akan undang, karena anak-anak saya, para mahasiswa yang baru menjadi alumni ini, pasti butuh hubungan dengan almamaternya, seperti legalisir dan sebagainya kedepan. Jangan sampai, hubungan antara alumni dan almamater terganggu karena ada masalah ini," tegasnya.

322