Banyumas, Gatra.com – Sebagian kaum muslimin yang menggunakan penanggalan Alif Rebo Wage (Aboge) di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bakal merayakan Iduladha pada Sabtu (1/8) atau selang sehari setelah ketetapan Iduladha dari pemerintah.
Menurut Imam Masjid Saka Tunggal yang juga Juru Kunci, Sulam mengatakan Sabtu besok bertepatan dengan hari pasaran Wage. Tahun ini merupakan tahun Wawu yang 1 Suranya (Muharam) tiba pada Senin Kliwon. Perhitungannya, lebaran Iduladha adalah hari keempat pasaran kesatu. Dengan begitu, Iduladha atau Besar Aboge tiba pada Sabtu, 1 Agustus 2020.
“Besok, Besok Sabtu. Pas kebetulan, selang sehari. Bisa jadi di lain waktu harinya bareng (dengan ketetapan pemerintah). Hitungannya pasti. Intinya, bulan besar, bulan Haji, jatuh di hari empat satu,” katanya, Jumat (31/7).
Dia mengungkapkan, pelaksanaan salat Iduladha di Cikakak tidak dikonsentrasikan di Masjid Saka Tunggal. Salat Iduladha akan dilaksanakan di tempat terpisah, di masing-masing dusun.
“Kalau pelaksanaannya terpisah. Jadi tidak semuanya di masjid sini (Saka Tunggal),” ucapnya.
Sulam memperkirakan tahun ini jamaah salat Iduladha tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Sebab, banyak perantau yang tidak mudik. Selain itu, pemerintah juga masih menerapkan berbagai pembatasan yang membuat warga Cikakak pilih tidak mudik.
“Perkiraan saya hanya lebih sedikit dari yang biasanya Jumatan,” ujarnya.
Diketahui, di Cikakak sebagian umat muslim penganut Islam Aboge. Secara ritual keagamaan, tak ada yang berbeda dari umat Islam pada umumnya. Namun, muslim di Cikakak menggunakan kalender Aboge, yang diperkirakan merupakan penggabungan penanggalan Syamsiah (matahari) dan Qomariah (bulan). Penanggalan Aboge mereka yakini merupakan ilmu peninggalan Mataram masa Sultan Agung.
