Home Milenial Adaptasi Kebiasaan Baru, Peternak Sapi Kurban Dulang Untung

Adaptasi Kebiasaan Baru, Peternak Sapi Kurban Dulang Untung

Pangkalan Kerinci, Gatra.com – Usaha peternakan berperan penting sebagai sumber energi dan penggerak perekonomian masyarakat. Sebagai salah satu komponen Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming System, IFS) yang dijalankan Grup APRIL, usaha ternak sapi membawa berkah bagi Kelompok Tani (Koptan) Desa Simpang Perak Jaya, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau meski di tengah situasi pandemi COVID-19.

Toni Hartono (44), salah satu anggota koptan mengaku usaha sapinya masih berjalan seperti biasa dan tidak terpengaruh oleh situasi pandemi. Usaha yang telah dirintisnya sejak lima tahun lalu ini sudah menampakkan hasil nyata bagi peningkatan perekonomian keluarganya.

“Sempat khawatir juga awalnya karena di situasi sulit ini, namun saya tetap optimis karena pandemi harus dihadapi dan kami terus merawat ternak termasuk mengolah hasil sampingannya. Tahun ini ada tiga ekor sapi yang terjual untuk hewan kurban,” ujar Toni ketika ditemui di lokasi peternakan sapi, Kamis (24/7).

Toni awalnya belajar secara otodidak dalam beternak Sapi Bali ini. Namun, hasilnya masih belum sesuai harapan. Di tahun 2015, ia mendengar adanya program dari sebuah perusahaan yang mengajak masyarakat untuk beternak sapi. Program tersebut menyediakan bantuan modal berupa sapi untuk dipelihara dan dikembangbiakkan. Setelah berkembang, sapi-sapi tersebut akan digulirkan kepada kelompok lain, sehingga manfaatnya bisa terus berkelanjutan.

“Dulu saya hanya petani biasa dengan penghasilan tak menentu. Sejak bergabung dengan Koptan, kami dibantu dan dilatih banyak hal mulai dari merawat sapi, mengolah pakan, kompos organik termasuk cara memanfaatkan kotoran sapi pun kami diajarkan. Jadi kami di rumah sudah menggunakan biogas untuk masak,” tuturnya.

Selain bantuan modal bergulir, kelompok tani juga mendapat bantuan berupa suplemen, suntik vitamin dan obat-obatan. Toni hanya satu dari sekian banyak masyarakat yang telah merasakan manfaat dari program pemberdayaan masyarakat dari dunia usaha. Ia pun kini tengah membangun rumah baru dari hasil penjualan sapi.

Manajer Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), BR Binahidra Logiardi mengatakan melalui kolaborasi dengan pemerintah, program usaha sentra peternakan terpadu (USPT) telah melibatkan sebanyak 24 koptan yang berada di sekitar wilayah operasional perusahaan di Riau.

Perusahaan Grup APRIL ini telah menyalurkan bantuan sebanyak 260 ekor Sapi Bali kepada masyarakat yang diternakkan secara kelompok. Program ini menargetkan untuk memenuhi permintaan sapi kurban di Provinsi Riau.

“Masyarakat juga diajak studi banding ke sejumlah daerah di Riau dan di Sumatera Barat guna belajar cara beternak dan memanfaatkan kotoran sapi untuk kompos. Selain itu, juga dibantu pemasaran pupuk kompos organik ke toko-toko bunga melalui merek Pupuk Andalan,” jelasnya.

Setiap tahun, diakui Binahidra, penjualan sapi kurban milik mitra bina CD RAPP tetap tinggi walaupun saat pandemi COVID-19 saat ini. Para peternak diminta agar berpedoman pada protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Program Sistem Pertanian Terpadu Grup APRIL (Integrated Farming System) mulai dijalankan oleh Community Development RAPP sejak tahun 1999. Program ini bertujuan untuk membekali para petani lokal dengan keterampilan pertanian berkelanjutan dan mwmberikan bantuan pertanian yang diperlukan untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan.

Saat ini, Program Pertanian Terpadu kami mencakup lebih dari 2.300 hektar lahan pertanian masyarakat. Jumlah petani yang dilatih oleh Community Development meningkat dari 202 di 2018 menjadi 236 di 2019

 

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR