Karanganyar, Gatra- Program posyandu kembali bergulir kendati wajib penerapan protokol kesehatan. Pemberian makanan tambahan juga dipersiapkan demi menjaga daya tahan tubuh anak.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karanganyar Bidang Kesehatan, Wahyuni mengatakan posyandu di 177 desa/keluragan di wilayahnya tutup mulai awal pandemi Covid-19 pada Maret. Namun buka kembali sekitar pertengahan Juni 2020. Sesuai instruksi pemerintah provinsi Jawa Tengah, posyandu kembali dibuka dengan berbagai ketentuan protokol kesehatan.

Karena di posyandu itu sebagian besar bayi atau anak dibawa manula, maka cukup rawan juga terkait Covid-19. Maka diatur pos-pos pemeriksaannya di lima meja. "Antar meja pelaporan dan pemeriksaan diberi jarak 1 meter. Itu setelah mereka lolos screening suhu tubuh," katanya kepada Gatra.com di Karanganyar, Senin (3/8).

Berbagai ketentuan lain diberlakukan seperti seluruh petugas medis wajib menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan prinsip PPI yakni masker bedah atau masker medis dan sarung tangan. "Sarung tangan harus diganti untuk setiap satu sasaran yang diimunisasi," kata dia.

Petugas pun harus memastikan hasil pelayanan imunisasi dicatat pada buku KIA atau buku catatan imunisasi. Selanjutnya adalah mengingat dan mengatur untuk jadwal imunisasi berikutnya. Ia memastikan bahwa imunisasi yang lengkap dapat membantu kekebalan tubuh dan memusnahkan penyakit.

Adapun pemberian Pemenerian makanan Tambahan (PMT) lebih diperhatikan jenis makanan pemicu daya tahan tubuh anak. Para kader posyandu diberikan pelatihan memasak makanan tambahan bergizi tersebut. Bahan-bahan pilihan untuk pemberi daya tahan tubuh lebih diutamakan. Di Posyandu mulai dibuka kembali layanan pemberian imunisasi. Sebelumnya, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) melakukan home visit imunisasi saat awal pandemi.

"Ada lagi pembatasan. Yakni tim kabupaten tidak meninjau posyandu ke desa-desa. Aktivitasnya di share ke video daring," katanya.