Tina Talisa, pewara yang biasanya tampil di layar kaca stasiun televisi swasta pada beberapa tahun lalu, mendapuk juru bicara ‎(jubir) Badan Koordinasi Pananaman Modal (BKPM). Pertama ngantor pada 23 Maret lalu, ia pun langsung terjun berjibaku dalam mempertahankan investasi dan menarik investor baru untuk menanamkan modal di Indonesia.

Perempuan ‎kelahiran Bandung, Jawa Barat, ini kepada wartawan Gatra Iwan Sutiawan melalui sambungan telepon pada Senin, 3 Agustus lalu, mengatakan bahwa menjaga dan menarik investor di saat lesunya ekonomi ini sangat menantang.

Menurutnya, terguncangnya perekonomian dunia ‎akibat Covid-19 membuat semua negara yang rata-rata terdampak pandemi memilih mengamankan investasi dalam negerinya. "Dari sisi ‎tantangan Indonesia, tentu semua negara yang terdampak Covid punya tantangan besar dari sisi investasi. Bukan cuma Indonesia," tuturnya.

Sedangkan untuk penunjukannya sebagai jubir BKPM, ‎mantan finalis Puteri Indonesia 2003 itu mengungkapkan, prosesnya cukup panjang. Ia tidak langsung menyanggupi permintaan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, untuk mengisi jabatan tersebut. 

Tina menyebut butuh waktu sekitar satu bulan hingga salat istiharah untuk menyanggupi permintaan tersebut. Pasalnya, ia menyadari bukan berlantar belakang pendidikan dari ekonomi. Keputusan diambil setalah merasa yakin mampu karena mempunyai bekal, khususnya adaptif pada hal baru, pengalaman selama 10 tahun sebagai jurnalis, serta pola pikir yang ditempa saat di bangku kuliah.‎

‎"Jadi kalau kita kuliah di bidang apa pun, sebetulnya yang paling penting diasah, menurut saya, itu ‎soal kemampuan pola pikir dan beradaptasi," ia menambahkan.