Home Politik Menlu AS Pompeo Telepon Retno Marsudi, Ini Isi Percakapannya

Menlu AS Pompeo Telepon Retno Marsudi, Ini Isi Percakapannya

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Indonesia berupaya meningkatkan kerja sama di tengah situasi Covid-19. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menghubungi Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi via sambungan telepon guna membicarakan kemitraan strategis dan kerja sama yang dimungkinkan bagi kedua negara.

Wakil Juru Bicara Utama di Kemenlu AS, Cale Brown pada Selasa (3/8) mengatakan komunikasi Menteri Pompeo dengan pemerintah Indonesia membahas kerja sama bidang ekonomi dan diplomasi terhadap konflik Laut Cina Selatan.

“Menteri Luar Negeri Michael R. Pompeo hari ini berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengenai Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kuat dan terus terjalin, serta tujuan bersama kedua negara akan penghormatan terhadap hukum internasional di Laut Cina Selatan,” ucap Brown.

Kedua negara menurutnya sepakat untuk meningkatkan kolaborasi khususnya di sektor kesehatan di masa pandemi Covid-19. “Menlu Pompeo dan Menlu Retno menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kesehatan masyarakat dan kerjasama ekonomi untuk membangun kembali perekonomian kita dan menjaga kawasan tetap aman,” sambungnya.

Menlu RI, Retno Marsudi menyambut baik tawaran kerja sama yang diberikan pemerintah AS. “Glad to touchbase once again with Secretary Pompeo today (3/8). Appreciate US’s assistance on ventilators,” cuit Retno di akun twitternya, Selasa (4/8).

Retno menjelaskan pembicaraannya dengan Menlu AS mengangkat dua persoalan. Pertama, kemungkinan kerja sama dalam produksi vaksin dan kerja sama kesehatan lainnya. Kedua, upaya penguatan kerja sama di sektor perdagangan dan investasi.

Untuk diketahui, AS saat ini berada di garis terdepan kerja sama internasional dalam penanganan Covid-19. Pemerintah AS juga menyatakan komitmen dana bantuan luar negeri terhadap negara berkembang. Saat ini AS telah mengucurkan senilai US$20,5 miliar untuk membantu penanganan internasional termasuk komitmen pengembangan vaksin dan obat-obatan herbal, upaya tanggap darurat, serta bantuan lainnya.

1460