Home Kesehatan Tak Punya Duit, Pemda Mustahil Bangun Laboratorium PCR

Tak Punya Duit, Pemda Mustahil Bangun Laboratorium PCR

Karanganyar, Gatra.com- Pemerintah pusat maupun provinsi diminta mencukupi kebutuhan sarana laboratorium polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi infeksi Covid-19. Sebab pemerintah kabupaten tidak mampu menyediakannya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan metode rapid tes sudah lama dialihkan ke swab atau PCR untuk mendeteksi infeksi Covid-19 di kalangan kontak erat pasien terkonfirmasi positif. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar tiap hari mengirim spesimen lendir dari kontak eratnya. Tak jarang hasilnya keluar setelah cukup lama.

Antrean panjang uji lab menyebabkannya. Dari wilayah eks Karisidenan Surakarta, hanya terdapat laboratorium yang dipusatkan di Kota Solo. Seperti RS UNS dan RS Dr Moewardi. Sebelumnya, uji lab dari wilayah tersebut ditangani RS di Yogyakarta. Saat hasil swab keluar, pasien terlanjur sembuh sehingga data Covid-19 di Karanganyar tak sesuai kondisi sebenarnya.  

Muncul wacana pembuatan laboratorium PCR secara mandiri di daerah. Mengenai hal itu, Juliyatmono buru-buru mengatakan kondisi keuangan daerah tak memungkinkan membiayainya.

Swab-nya saja sudah mahal. Apalagi membuat lab. Kita patuhi saja petunjuk pemerintah pusat terkait RS atau lab mana saja yang direkomendasi menguji spesimen. Dilihat dari anggaran daerah yang tersisa, enggak sanggup, katanya kepada Gatra.com di ruang kerjanya, Selasa (4/8).

Ia justru meminta pemerintah pusat maupun provinsi mencukupi penyediaan laboratorium itu supaya mengurangi panjangnya antrean spesimen.   

Sementara itu Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo justru menyatakan sebaliknya. Jika pemerintah daerah berkomitmen mempercepat penanganan Covid-19, maka butuh sarana dan prasarana memadai. Termasuk penyediaan laboratorium PCR.

"Pemda sedang menyiapkan APBD perubahan. Ada anggaran yang disisihkan untuk penanganan Covid-19. Dari sebelumnya hasil refocusing mencapai Rp231 miliar, akan didistribusi kembali ke OPD. Tetap akan disisihkan untuk Covid-19 sekitar Rp 10 miliar. Mungkin dari anggaran ini, bisa untuk membuat lab PCR," katanya.  

Sementara itu per Selasa (4/8), 29 orang terinveksi Covid-19, enam orang meninggal dunia dan 132 orang sembuh.

140