Home Milenial Revitalisasi Posyandu, Langkah NTB Siapkan Golden Age

Revitalisasi Posyandu, Langkah NTB Siapkan Golden Age

Mataram,Gatra.com - Dalam rangka meningkatkan capaian program Generasi Emas NTB 2025 (Gen 2025), diperlukan integrasi program unggulan, agar output yang dihasilkan dapat lebih terukur. Program GEN 2025 yang telah berjalan dari tahun 2014, sebenarnya telah banyak mengintervensi lompatan keberhasilan dalam sumber daya manusia.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi, S.P.A menyatakan, bahwa tujuan akhir program GEN 2025, memiliki kesamaan dengan banyak program pemerintah yang sudah berjalan. “GEN NTB ini sesungguhnya pola parenting. Dalam banyak program sudah ada penyiapan generasi emas seperti misalnya dalam program Revitalisasi Posyandu dan program lainnya,” kata Eka Rabu (5/8).

Menurutnya, program GEN 2025 bertujuan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui tiga kegiatan, yaitu: penguatan Pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tingkat desa; pelatihan dan penugasan Petugas Lapangan Kesehatan Masyarakat untuk melatih dan memberikan sertifikasi untuk Pasangan Ramah Anak (PARANA) demi mendukung perkembangan anak usia dini; dan penyelenggaraan suatu sistem informasi yang menghubungkan PARANA, PLKB, PAUD dan Puskesmas untuk memantau tumbuh kembang anak dan melakukan intervensi jika dibutuhkan.

Dikatakan, berdasarkan hasil postif pada tahun 2019, sebanyak 100 Desa GEN 2025 akan diperluas dengan mengintervensi 50 desa miskin di NTB. Sedangkan untuk Sertifikasi Parana bagi 872 pasangan keluarga di 100 desa, telah inyatakan memenuhi 90 persen indikator dalam menyiapkan generasi emas.

Dikatakan, sistem informasi yang akan dibangun tahun ini nantinya akan diperkuat sebagai bentuk koordinasi lintas sektor yang juga menangani tema yang seragam. Misalnya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan lainnya agar dapat merumuskan monitoring dan evaluasi.

Hal ini diperlukan agar pada 2021 GEN NTB sebagai program dapat berkoordinasi dengan kabupaten/kota melakukan penetrasi langsung dengan program kegiatan lain di lapangan. Agenda bersama ini memerlukan satu instrumen tunggal sehingga dapat melebur menjadi program rutin dan tidak lagi menjadi program unggulan.

“Sinkronisasi paling krusial adalah soal indicator dan lokasi program GEN NTB. Oleh karena itu, dokter Eka menegaskan, secara indicator GEN NTB akan menggunakan pola SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic dan Time-based) seperti yang digunakan dalam SDIT/ TK Terpadu ataupun program Paud Holistik Integratif.

179