Home Gaya Hidup Wisata Alam Hilangkan Muram

Wisata Alam Hilangkan Muram

Wisata alam menjadi tujuan masyarakat untuk menghilangkan penat usai muncul sejumlah kelonggaran dalam pandemi Covid-19. Beragam keindahan alam bisa menentramkan hati. Tak hanya itu, spot-spot menarik juga dapat dimanfaatkan untuk foto selfie.

Bagi yang suka wisata petualangan menggunakan jip sekaligus ingin menikmati kopi dan wisata alam, berkunjung ke Desa Purbayan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bisa menjadi pilihan. Desa di daerah pegunungan tersebut, terkenal sebagai penghasil kopi Purbayan yang sangat nikmat.

Untuk paket wisata menggunakan jip Panji Adventure Purworejo, para wisatawan cukup membayar Rp400 ribu per mobil dengan maksimal empat orang. Jip akan membawa wisatawan menelusuri indahnya persawahan serta alam pegunungan dan hutan pinus dari Kemiri-Purbayan, dan kembali lagi ke Kemiri. Rute petualangan melewati medan yang curam di area hutan pinus, akan membuat jiwa petualang bisa tersalurkan.

Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Purbayan, didukung oleh Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) mengembangkan wisata petik kopi merah. "Kopi yang baik itu adalah yang sudah masak berwarna merah. Kami ingin mendorong petani agar memetik kopi merah supaya mendapat kualitas kopi terbaik dan harga jual tinggi," kata Kepala DPPKP, Wasit Diyono melalui Kabid Perkebunan, Arie Sulistyaningsih.

Sampai di Purbayan, dengan berjalan kaki akan diajak menuju kebun kopi untuk memetik kopi merah. Wisatawan dapat membawa pulang kopi petikannya dengan membayar seharga Rp10 ribu per kilogram. Usai memetik kopi, wisatawan akan diajak oleh pemandu dari Pokdarwis Purbayab untuk menikmati makan siang di tepi Sungai Semami yang eksotis.

"Untuk paket trip wisata Purbayan, kami beri harga Rp40 ribu per orang. Paket tersebut berisi edukasi kopi, minum Kopi purbayan plus tiga macam camilan khas Purbayan, mandi si Sungai Semami serta santapan khas Desa Purbayan," kata Ketua Pokdarwis Purbayan, Teguh Prabowo.

Kemudian menu makanan khas Purbayan yang disediakan adalah nasi putih, nasi thiwul, ikan lunjar yang hanya ada di Sungai Desa Purbayan, ikan asin (layur), sambal dan lalapan. Semua dimasak dengan bumbu ala desa yang nikmat ditambah makan di atas bebatuan Sungai Semami sungguh pengalaman luar biasa.

Di kabupaten Blora, wisata alam Bukit Kikik yang terletak di Kecamatan Todanan, juga bisa menjadi salah satu alternatif. Bukit Kikik merupakan wisata alam yang dikelola oleh warga lokal setempat, tepatnya di Jalan Raya Todanan, Banyukuning.

Pemandangan alamnya yang masih alami sangat tepat untuk menghilangkan kepenatan selama berada di rumah saja. Berada di dataran tinggi pegunungan kendeng, suasana sejuk sudah pasti membuat pengunjung betah berada disana.

Ditambah, banyaknya spot-spot foto menarik yang bisa dijadikan untuk ajang Selfi bersama. "Bagus sekali banyak spot untuk selfi, pemandanganya masih alami," kata Hawa Dinhar siswi kelas 8 SMP Negeri 1 Blora.

Dia sengaja bersama keluarga menempuh jarak 45 km untuk menikmati indahnya bukit Kikik yang ada di Kecamatan Todanan. Apalagi dirinya mulai merasa jenuh selam Covid -19, dirumah dan mengerjakan tugas secara daring.

Wisata bukit Kikik dibangun tahun 2016. Dengan tiket masuk hanya sepuluh ribu rupiah, dengan tempat parkir yang luas, para wisatawan lokal dan luar kota, bisa menikmati indahnya pemandangan alam kota Blora.

Dengan dilengkapi kolam renang anak - anak dan water boomnya, serta warung makan khas Blora yang berada di sekitar wisata tersebut pengunjung tidak akan kesulitan mencari makanan. Karena letaknya jauh dari kota. "Ini biasanya tiap hari Minggu ramai sekali. Tapi tiga bulan saat Covid -19 sepi sekali. Omzet turun hingga 90%, " kata Baho pengelola Bukit Kikik.

Baho mengaku sebelumnya omset sebelumnya bisa mencapai puluhan juta, namun setelah adanya Covid, turun drastis. Dan baru dua Minggu ini sudah mulai dikunjungi wisatawan itupun baru lokal. "Baru dua Minggu ini agak mendingan mas, ini kami baru akan mulai perbaikan yang rapuh, untuk keselamatan pengunjung," tandasnya. Muh Slamet