Home Ekonomi Penerbit Sambut Program Beli Buku Lokal Kemenparekraf

Penerbit Sambut Program Beli Buku Lokal Kemenparekraf

Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 80 anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menyambut baik program Beli Buku Lokal hasil kerja sama dengan Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan IKAPI untuk mengatasi lesunya penjualan buku akibat pandemi Covid-19.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya, dalam keterangan tertulis, Jumat (7/8), menyampaikan, program ini bermula dari gagasan untuk memberikan insentif kepada masyarakat pencinta buku Indonesia.

Insentif dari negara ini diharapkan akan menghasilkan efek bola salju bagi peningkatan promosi dan penjualan buku. Artinya, memberikan manfaat bagi para pelaku kreatif di industri penerbitan yang menjadi binaan Kemenparekraf. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan kecintaan masyarakat pada buku-buku lokal.

"Jadi, efek bola saljunya besar sekali, menyentuh kelangsungan hidup industri penerbitan dan sekaligus meningkatkan kecintaan masyarakat pada buku lokal sebagai bacaan," katanya.

Menurut Nia, ketika berada di rumah, salah satu hal berguna yang dapat dilakukan adalah membaca buku. "Jadi ayo ramai-ramai berbelanja selama Program Beli Buku Lokal ini," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum IKAPI, Rosidayati Rozalina, menyampaikan, program ini merupakan upaya untuk mendorong gairah para perbit yang mengalami penurunan penjualan akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, selama perberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), toko buku tutup dan masyarakat belum merasa leluasa untuk berbelanja di toko konvensional, termasuk toko buku.

Survei IKAPI menunjukkan bahwa pada masa pandemi ini sebanyak 58,2% penerbit mengalami penurunan penjualan melebihi 50%, sebanyak 29,6% penerbit mengalami penurunan penjualan antara 31%- 50%, sementara 8,2% penerbit mengalami penurunan antara 10% sampai 30% dan menyisakan hanya 4,1 % penerbit dengan kondisi penjualan relatif sama dengan hari- hari biasa.

Lebih lanjut, selama wabah Covid-19 berlangsung, 54,2% penerbit menemukan adanya pelanggaran hak cipta melalui penjualan buku mereka di loka pasar (marketplace), 25% penerbit menemukan pelangaran hak cipta melalui pembagian PDF buku mereka secara gratis dan sebanyak 20,8% penerbit menemukan terjadinya pelanggaran (keduanya) hak cipta dan PDF gratis.

Mencermati hal tersebut diperlukan langkah terobosan, salah satunya dengan penjualan melalui online dan pemberian insentif untuk pembelian buku lokal asli. Maka hasil koordinasi insentif antara Kemenparekraf dengan IKAPI, lahirlah Program Beli Buku Lokal.

Rosidayati menyampaikan apresiasinya kepada Kemenparekraf yang telah mendanai program Beli Buku Lokal. Ini merupakan program cerdas dari KKemeparekraf, seperti sekali mendayung, beberapa hal bisa tercapai.

"Beberapa hal bisa tercapai yakni peningkatan promosi dan penjualan buku, peningkatan minat baca dan kecintaan pada produk lokal, serta yang tak kalah pentingnya adalah juga memerangi pembajakan," kata Ida, panggilan akrab Ketum IKAPI.

Program Beli Buku Lokal diikuti oleh sekitar 80+ penerbit yang akan menyiapkan buku-buku terbaiknya untuk diserbu para netizen di pasar daring. Buku-bukunya dijamin asli, bukan bajakan plus diskon yang berlimpah.

Program ini akan berlangsung mulai dari tgl 7 Agustus sampai 7 September 2020. Selama periode ini, netizen +62 dapat membeli buku di keempat loka pasar di atas dengan mendapatkan diskon 20%-80% dan fasikitas bebas ongkir sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.

946