Beirut, Gatra.com - International Criminal Police Organization (Interpol) menyebut akan mengerahkan tim ke Lebanon untuk membantu dalam tanggap darurat dan penyelidikan ledakan Beirut yang menewaskan lebih dari 150 , melukai lebih dari 5.000 dan membuat banyak orang hilang.

"Atas permintaan pihak berwenang Lebanon, INTERPOL mengerahkan

Incident Response Team (IRT) khusus ke Beirut menyusul ledakan yang mengakibatkan kematian lebih dari 150 orang dan menghancurkan sebagian besar kota," kata pernyataan dari badan internasional tersebut, dikutip Al-Arabuya, Jumat (7/8).

Dalam pernyataan disebutkan bahwa IRT dikirim untuk membantu otoritas lokal dalam tanggap darurat dan penyelidikan mereka.

"IRT INTERPOL dikerahkan atas permintaan negara anggota selama situasi krisis dan disesuaikan dengan sifat spesifik bencana atau kejahatan dan persyaratan negara yang meminta," katanya.

Selasa lalu, beberapa ledakan di Pelabuhan Beirut menghancurkan gedung-gedung dan sebagian besar ibu kota.

Pejabat Lebanon mengungkapkan bahwa ada 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di dalam gudang.

Penyebab ledakan memang masih belum jelas, dan pihak berwenang Lebanon telah membuka penyelidikan.

Namun, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan hari Jumat bahwa penyelidikan internasional akan melanggar kedaulatan Lebanon, menolak upaya internasionalisasi dalam upaya untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Penduduk Lebanon telah menyerukan penyelidikan internasional, sehingga menimbulkan keraguan atas transparansi pekerjaan atau lembaga pemerintah mana pun.