Pelalawan, Gatra.com - Gerombolan gajah liar memasuki perkebunan warga di Pengkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau. Akibatnya, puluhan batang tanaman sawit warga di kawasan itu rusak.
Informasi yang diterima Gatra.com, satwa berbadan tambun itu mengobrak-abrik tanaman sawit warga pada Kamis (6/8) kemarin. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau belum mengetahui persis jumlah gajah liar tersebut.
"Diperkirakan gajah itu berasal dari Taman Nasional Tesso Nilo (antara Pelalawan dengan Indragiri Hulu). Kita sudah halau, kini kawanan gajah liar itu telah bergerak ke arah hutan tanaman industri (HTI) milik sebuah perusahaan di daerah itu," kata Kepala Bidang I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Andre Hansen Siregar, Minggu (9/8).
Andre mengatakan, untuk menggiring gajah liar itu pihaknya mengerahkan gajah jinak dari Flying Squad TNTN. Ini dilakukan lantaran lokasi kebun masyarakat dengan Flying Squad berdekatan.
Ander juga mengatakan kebun warga yang dirusak tidak sampai puluhan hektare. Sebab, kawanan gajah liar itu hanya memakan sawit yang sudah tinggi.
"Kalau ada kebun yang dirusak, itu benar. Tapi tak sampai puluhan hektare seperti kabar yang beredar," kata dia.
Andre juga mengatakan, di daerah Pangkalan Gondai ini kerap terjadi konflik gajah dengan warga. Sebab, dulu kebun masyarakat di daerah ini menjadi perlintasan satwa berbadan bongsor tersebut.
"Lokasi kebun ini masih satu hamparan dengan TNTN sehingga setiap tahun pasti muncul gajah di sana. Biasanya, gajah tidak lama di lokasi karena menuju ke lokasi lain yang masih satu jalur dengan perlintasannya," katanya.
Kendati begitu, Andre mengimbau agar masyarakat tidak memasang jerat yang membahayakan satwa liar tersebut."Jadi, kita minta kerjasamanya. Jika ada lagi hewan ini masuk ke perkebunan, infokan saja ke kita. Sehingga kita bisa lakukan penanganan," tandasnya.
