Seoul, Gatra.com - Otoritas kesehatan masyarakat Korea Selatan pada hari Senin (10/8), menyebut ada tiga urutan genom mutasi baru dari virus corona baru telah terdeteksi di Korea Selatan yang merupakan kasus impor di antara tiga kasus COVID-19.

Dalam penjelasannya, kemungkinan mutasi terdeteksi dalam "protein lonjakan" virus, yang diketahui membantu penularan COVID-19 menembus ke dalam sel jaringan manusia yang hidup. Infeksi tersebut diketahui dari kasus impor melibatkan dua orang dari Pakistan dan satu dari Uzbekistan.

Dikutip Channel News Asia, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), mutasi baru ini berbeda dari 78.810 urutan genom virus yang terdaftar dalam database dari GISAID - inisiatif sains global dan sumber utama untuk data genom virus influenza dan virus corona baru di balik COVID-19.

“Penemuan terbaru tidak akan mempengaruhi uji reaksi berantai polimerase yang ada, tapi kami merasa perlu untuk mengetahui apakah mereka memiliki tingkat infektivitas yang berbeda,” kata kepala KCDC, Jeong Eun-kyeong, seperti dilansir Yonhap.

"Tiga orang mengisolasi diri saat memasuki negara itu. Tidak ada orang yang melakukan kontak dengan mereka di negara itu," tambahnya.

Yonhap menyebut temuan itu didasarkan pada analisis KCDC terhadap genom yang diurutkan dari total 776 pasien COVID-19, termasuk 597 infeksi lokal dan 179 kasus impor.

Korea Selatan mengidentifikasi 28 kasus virus korona baru pada hari Senin, termasuk 17 infeksi lokal, sehingga meningkatkan total beban kasus menjadi 14.626.