Home Milenial Kemendikbud Hadirkan Tujuh Program Kemitraan Industri-Vokasi

Kemendikbud Hadirkan Tujuh Program Kemitraan Industri-Vokasi

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) resmi meluncurkan tujuh Program Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA) Tahun 2020. Program ini merupakan inisiasi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam rangka membangun (SDM) nasional yang berbasis pada kemitraan berkelanjutan antara Pendidikan Tinggi Vokasi dengan IDUKA.
 
Ketujuh program yang diluncurkan pada hari ini difokuskan pada penguatan kemitraan serta penyelarasan antara pendidikan vokasi dengan industri, yakni dengan memberikan ruang-ruang interaksi antara PTV dengan IDUKA. Selain itu, dengan tujuh program itu, dapat lebih menunjukkan peran dan fungsi pendidikan vokasi dalam membangun daya saing bangsa. 
 
"Hari ini Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) meluncurkan tujuh program kemitraan, namun secara keseluruhan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki sekitar 40 program dengan alokasi anggaran mencapai Rp3,5 triliun," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto pada Webinar darinf, Senin (10/8).
 
Selain dengan industri besar, program inu juga mendorong kerja sama PTV dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama dalam pengembangan produk serta transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) internal pendidikan tinggi vokasi juga diupayakan melalui program Penguatan Humas Kemitraan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja serta Program Penguatan dan Pengembangkan Pusat Karier di Perguruan Tinggi Vokasi.
 
"Program-program tersebut diharapkan dapat menyukseskan 'Pernikahan Massal' yang sebelumnya sudah digagas oleh Kemendikbud. Bagi PTV yang ingin mengajukan usulan program, dapat mengakses informasi pada laman https://program.mitrasdudi.id/," ujarnya. 
 
Kemitraan PTV dengan IDUKA sendiri bukan merupakan hal baru, lantran selama ini sudah banyak pola kemitraan yang telah terjalin dengan harmonis. Bahkan, dalam paket 'Pernikahan Massal' pendidikan vokasi dengan IDUKA, penyelarasan kurikulum menjadi poin yang paling penting.
 
Pasalnya, kurikulum harus menjamin agar lulusan vokasi ketika menamatkan studi sudah memiliki budaya kerja yang baik dan profesional. "Kurikulum itu jangan sekadar hard skill, tetapi soft skill seperti attitude juga diperlukan," tegasnya.
 
Sementara itu, hingga saat ini praktik kemitraan PTV dan IDUKA telah dijalankan oleh Politeknik Negeri Madiun dengan PT INKA sejak beberapa waktu lalu.
 
Di tempat yabg sama, Direktur Pengembangan PT INKA, Agung Sedaju menjelaskan, link and match pendidikan vokasi sangat penting bagi industri. Sebab, masih banyak lulusan vokasi yang hanya memahami teori, namun belum memahami implementasi di dunia kerja. 
 
"Pendidikan vokasi di Indonesia ini belum memenuhi standar dari apa yang dibutuhkan oleh dunia industri, sehingga lulusannya nanti masih perlu kami ajari lagi. Sedangkan kami membutuhkan lulusan yang sudah siap untuk bekerja, baik paham secara teori maupun praktik langsung," ucap Agung.
 
Sejumlah tantangan yang memicu terjadinya kesenjangan antara pendidikan vokasi dengan industri adalah perubahan yang pesat di industri pada empat lini, meliputi kemudahan, kecepatan, kemurahan biaya, serta fleksibilitas. Artinya pendidikan vokasi harus melahirkan SDM yang mumpuni untuk dapar mengejar perubahan-perubahan tersebut.
 
Sementara Direktur Politeknik Negeri Madiun, Muhammad Fajar Subkhan mengungkapkan, kerja sama yang telah dibangun dengan PT INKA mengusung konsep kemitraan yang berkelanjutan. Bahkan, sudah ada kelas khusus yang dibangun bersama PT INKA. Kendati demikian, Fajar mengakui bahwa tidak mungkin semua lulusan Politeknik Negeri Madiun dapat terserap di PT INKA.
 
"Kurikulum yang dikembangkan tentu tidak semuanya spesifik pada perkeretaapian. Kami menyiapkan kompetensi mahasiswa agar dapat bekerja di berbagai industri. Tidak hanya pada hard skill, tetapi juga membekali kemampuan soft skill," tandas Fajar.
 
Adapun ketujuh program yang diluncurkan pada tahun 2020, meliputi:
1. Program Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan IDUKA
2. Program Pengembangan Penilaian Mutu Pendidikan tinggi Vokasi Berstandar IDUKA
3. Program Penguatan dan Pengembangkan Pusat Karier di Perguruan Tinggi Vokasi
4. Program Penguatan Perguruan Tinggi Vokasi dalam Melaksanakan Rekognisi Pembelajaran Lampau di Bidang Prioritas
5. Program Penguatan Humas Kemitraan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja
6. Program Penyelarasan Kurikulum dan Sarana Prasarana Pendidikan Vokasi dengan IDUKA
7. Program Kampus Pendamping Kemitraan
3010