Home Gaya Hidup Pendakian Gunung Lawu Malam 17 Agustus Dibatasi 700 Orang

Pendakian Gunung Lawu Malam 17 Agustus Dibatasi 700 Orang

Karanganyar, Gatra.com- Jumlah pendaki yang naik ke puncak Lawu via Cemoro Kandang, Tawangmangu dan Candi Cetho, Jenawi pada Minggu, 16 Agustus 2020 dibatasi maksimal 700 orang. Itu berkaitan aturan jaga jarak untuk mencegah penularan Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengaku mulai memasang surat edaran tentang pembatasan jumlah pendaki malam tujuhbelasan pada Kamis besok (13/8).

"Dari posko Cemoro Kandang maksimal 350 pendaki. Sedangkan dari Candi Cetho juga sama. Total hanya diperbolehkan 700 pendaki saja yang boleh naik pada tanggal 16 Agustus," kata Titis kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (12/8).

Aturan ini baru pertama kali diberlakukan, seiring pencegahan Covid-19. Padahal di kesempatan sama pada tahun-tahun lalu, jumlah pendaki tidak dibatasi. Bahkan pernah mencapai angka 2.000 pendaki meramaikan puncak Lawu untuk mengikuti upacara bendera 17 Agustus. Mereka biasanya mulai naik pada tanggal 16 atau sehari sebelum acara puncak detik-detik proklamasi.

"Akan dipantau dari penjualan tiket retribusi masuk mulai tanggal 16 Agustus pagi. Jika di Cetho sudah habis 350 lembar, langsung stop. Begitu pula di Cemoro Kandang," katanya.

Ia berharap mereka yang menikmati aktivitas ekstrem itu menerapkan protokol kesehatan. Seperti mengenakan masker, menjaga jarak dan menyiapkan hand sanitizer. Sedangkan warga yang terhalang naik Lawu karena kuota sudah penuh, dipersilakan menunggu pendaki turun untuk mengisi gilirannya. "Mau sabar menunggu, silakan. Bisa sambil bermalam di Cetho," katanya.

Berdasarkan panduan pendakian, pihaknya menyarankan pendaki berusia cukup matang. Tidak diperkenankan anak-anak melakukan aktivitas ekstrem itu di puncak Lawu.

Ia berharap pendaki tidak nekat naik dari jalur tikus, gegara tak terangkut di kuota pendakian malam tujuhbelasan. Selain melanggar komitmen, ulah tersebut bakal merugikan. Sebab, rawan diserang binatang buas dan menyesatkan.

Titis mengatakan para sukarelawan siap bekerja ekstra menjaga kondusivitas di jalur pendakian di malam tujuhbelasan.

953