Home Ekonomi Stimulus Dorong Sektor Pertelevisian Tetap Bergairah

Stimulus Dorong Sektor Pertelevisian Tetap Bergairah

Jakarta, Gatra.com – Direktur PT Global Mediacom Tbk, David Fernando Audy, mengatakan, berbagai program dan kebijakan pemerintah melaui Program Ekonomi Nasional (PEN) dapat merangsang dan efektif mendorong perekonomian secara substansial yang dampaknya dapat menggairahkan industri pertelevisian.

"Seperti program Pemulihan Ekonomi Nasional, kucuran likuiditas kepada bank-bank, dan suku bunga turun. Jadi saya yakin, di kuartal III ini semestinya lebih bagus," katanya di Jakarta Kamis (13/8).

Saat ini, lanjut David, bisnis pertelevisian di Tanah Air masih cukup bergairah, meski pandemi coronavirus disease 2019 (Covid)-19 yang berlangsung beberapa bulun cukup memukul perekonomian.

David menilai bahwa bisnis pertelevisian masih tetap menarik karena iklan di media yang memadukan gambar dan suara ini masih mendominasi dan ceruknya cukup besar. Iklan televisi masih menguasai sekitar 60% dari pangsa pasar. Bisnis pertelevisian pun diyakini masih kuat bertumbuh.

"Televisi masih bisa tumbuh dan masih bisa membesarkan nominal pendapatan. Masih sehat dan memberikan EBITDA dan net profit juga masih bagus," ujarnya.

Selain itu, lanjut David, belanja iklan dari dari perusahaan-perusahaan barang konsumsi di media milik perseroan yang tergabung dalam grup, angkanya terus bertambah.

Kondisi ini, lanjut David, menjadikan bisnis digital sangat menarik, sehingga BMTR optimistis aplikasi hiburan over the top RCTI+ akan menjadi pilar usaha dan menghasilkan pendapatan korporasi sebesar 10-20% di masa mendatang.

Sedangkan untuk kinerja sepanjang tahun 2019, BMTR berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp1,4 triliun. Perolehan ini naik 70% dari perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp826,6 miliar.

Tahun lalu, laba tersebut didapat dari pendapatan perseroan yang tumbuh 11% atau senilai Rp12,9 triliun dibanding tahun sebelumnya. Adapun, kontribusi terbesar berasal dari digital, nondigital advertising, dan content.

"Digital naik 167%, nondigital naik 6%, kemudian content naik 15% dan di sini FTA dan content naik 12%. Kemudian, Pay TV dan internet broadband kita naik 12%," kata Ruby Panjaitan, Direktur Global Mediacom.

Adapun untuk sisa tahun 2020 yang tinggal tersisa sekitar 4 bulan, pihaknya masih optimis akan terjadi pertumbuhan. Salah satu indikatornya, terlihat mulai bertambahnya belanja iklan dari para perusahaan barang konsumsi di media-media milik perseroan.

90