Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengungkapkan, dirinya sebenarnya tidak setuju proyek Food Estate dikomandani oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pasalnya, Food Estate merupakan proyek khusus yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Sedangkan Prabowo merupakan Menteri yang membawahi bidang keamanan dan ketahanan negara, yang notabenenya tidak memiliki latar belakang atau pengetahuan yang memadai tentang pertanian.

"Jangan Food Estate itu dikomandoi oleh yang tidak ahli pertanian. Dalam arti kata, jangan tidak dikomandoi oleh Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), misalnya," kata dia saat menghadiri Rapat Tahunan MPR RI, Jumat (14/8).

Terlebih, dengan tujuan dari Food Estate yang mengacu pada orientasi hasil. Dimana nantinya negara akan sangat bergantung pada hasil dari Proyek ini untuk menghindari krisis pangan yang mungkin terjadi, seperti prediksi Organisasi Pangan Dunia (FAO).

"Tadi disinggung masalah Food Estate. Nah, Food Estate ini bagus. Tapi berdasarkan pengalaman lalu, Food Estate itu juga harus tepat sasaran, betul-betul transparan dan siapa yang bertanggung jawab," imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi memilih Prabowo sebagai Ketua Proyek Food Estate karena semestinya bidang pertahanan tidak hanya mengurusi alutsista saja. Namun juga harus bisa mengurusi ketahanan pangan nasional.

Dengan keterlibatan Prabowo, Jokowi yakin, persoalan pangan di Indonesia akan lebih mudah diatasi. "Jadi Pak Menhan menjadi leading sector karena memang kita ingin membangun cadangan strategis pangan, sehingga kalau nanti kekurangan beras ya tanam padi. Kurang jagung ya tanam jagung, bisa di situ," jelasnya.