Home Politik PDIP Solo Bantah Preteli Pendukung Gibran

PDIP Solo Bantah Preteli Pendukung Gibran

Solo, Gatra.com – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo GFX Hadi Rudyatmo menyatakan siap jika nantinya pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang diusungnya harus melawan kotak kosong. Termasuk saat nantinya bakal pasangan calon independen dinyatakan lolos oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan jika nantinya calon wali kota yang diusung oleh PDIP harus melawan kotak kosong, menurut Rudy tidak masalah. Sebab perihal kotak kosong juga telah diatur dalam undang-undang. Saat ini hampir semua partai pemilik kursi mendukung pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa, kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

”Lha kalau di undang-undang nggak boleh, saya baru bingung. Kotak kosong kan diatur dalam undang-undang, nggak masalah,” ucap Rudy saat ditemui Sabtu (15/8).

Rudy juga enggan berkomentar banyak terkait bakal pasangan calon independen Bagyo Wahyono dan FX Suparjo. Dirinya enggan menanggapi adanya isu terkait calon boneka. ”Saya nggak mau dituduh kalau calon independen itu calon boneka, saya nggak mau. Sudah biarkan demokrasi tetap berjalan seperti itu saja, apa adanya,” ucapnya.

Pihaknya siap jika nantinya pasangan yang diusung PDIP ini harus berhadapan dengan kotak kosong maupun calon independen. ”Mau kotak kosong ataupun independen, siap,” ucapnya.

Terkait adanya isu perpecahan di internal partai, baik partai pendukung maupun di PDIP, Rudy menilai hal ini menjadi tanggung jawab di masing-masing pimpinan partai. Namun Rudy menampik jika ada perpecahan di kubu PDIP Solo. Dia juga menyatakan tidak ada kegiatan bersih-bersih di PDIP Solo.

Terkait adanya beberapa kader yang dipreteli dari jabatannya, Rudy mengakui para kader ini terkena evaluasi. Selama beberapa waktu terakhir para kader tersebut tidak pernah menghadiri rapat. Selain itu kinerja mereka selama pemilihan legislatif (pileg) 2019 lalu dinilai jelek. ”Bukan karena mereka pendukung mas Gibran terus dicopot. Tidak. Mereka dievaluasi, dari PAC dan kemudian DPC,” ucapnya.

2847