Home Ekonomi Pandemi Covid-19 Berikan Banyak Pelajaran untuk Pemerintah

Pandemi Covid-19 Berikan Banyak Pelajaran untuk Pemerintah

Jakarta, Gatra.com - Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mengatakan, krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19 selama 5 bulan terakhir, menjadi sebuah pelajaran berharga bagi seluruh pihak, utamanya pemerintah. Di samping adanya musibah, ternyata menurut Yustinus, ada juga hikmah yang bisa diambil kala pandemi ini menghantam sendi-sendi perekonomian negara.
 
Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya, 14 Agustus 2020 lalu, pandemi kali ini menjadi momentum dari pemerintah, khususnya dalam sektor ekonomi. Hal ini untuk kembali melakukan format ulang, belajar, dan merenungkan apakah arah ekonomian ke depan sudah sesuai dengan tujuan yang di cita-citakan.
 
"Pandemi ini persis seperti sebuah halte perhentian. Ketika dipaksa berhenti, maka kita bisa merenung dan bertanya apakah tujuannya sudah benar. Itu yang mau dijadikan titik tolak, bahwa jeda pandemi, membuat kita juga jadi berpikir ulang," kata Yustinus dalam buah diskusi daring, Sabtu (15/8).
 
Dalam renungan ulang tersebut, Yustinus mengerucutkan pada empat hal yang perlu menjadi tugas pemerintah. Pertama, semua hal yang dilakukan pemerintah sudah berkaitan dengan visi, cita-cita, dan mimpi. Kedua, dilihat dari siapa saja aktornya. Jika dipetakan, maka aktor tersebut terdiri dari negara, market, dan civil society.
 
"Persis saat pandemi ini. Market lumpuh karena ekonomi aktivitas nya berhenti, masyarakat juga lumpuh karena tidak ada income dan aktivitas, semua bertumpu pada negara," katanya.
 
Ketika negara menjadi tumpuan, bukan berarti tidak memiliki masalah.  Yustinus berujar, pandemi ini membuat semua pihak berpikir, apa yang bisa kita lakukan dan modal sosial kita apa, supaya kita bisa transform paska pandemi jadi lebih baik. 
 
"Apa yang dilakukan pemerintah, jelas gagap di awal, harus diakui. Tidak ada pemerintah negara manapun yang siap menghadapi pandemi ini, bahkan Cina tidak siap, meski mereka bisa bangkit lebih awal. Negara Eropa yang kita anggap establish juga tumbang. Amerika yang kita sering bilang superpower juga tidak sanggup," tuturnya.
 
Akan tetapi, Yustinus menilai pemerintah sudah dengan cepat tanggap belajar, sehingga Indonesia yang sejatinya menghadapi pandemi dengan tanpa aba-aba. Akhirnya mampu bergerak cepat dengan memberikan alokasi di sektor sektor yang terdampak pandemi.
 
"Dialokasikan Rp695 triliun untuk menangani Covid-19. Rp87 triliun untuk kesehatan, Rp203 triliun untuk bansos dan sebagainya. Kita tidak pernah bayangkan itu. Bayangkan semua tindakan politik, advokasi tidak pernah berhasil mengurus dan utamakan ide gagasan seperti Iin. Tapi karena interupsi pandemi, itu semua hadir," pungkasnya.
94