Jambi, Gatra.com - Partai Demokrat resmi mendukung petahana Fachrori Umar sebagai calon Gubernur Jambi di Pilkada 2020. Menariknya, rekomendasi dikeluarkan berganti pasangan, bukan dengan Safrial - Bupati Tanjab Barat.

Demokrat mendukung Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Syafril Nursal sebagai wakil gubernur berpasangan dengan Fachrori Umar. Syafril merupakan kelahiran Kerinci Jambi, 3 Oktober 1962. Dia baru saja dimutasi 3 Agustus 2020 sebagai Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri, tinggal menunggu serah terima jabatan. Alumni Akpol 1986 dimutasi menjelang memasuki pensiun.

“Dukungan ini kewenangan DPP Demokrat,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Jambi, Burhanudin Mahir, Rabu (19/8). 

Pemberian rekomendasi langsung diserahkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Jakarta. Dan, disaksikan Burhanudin Mahir secara virtual pada Selasa malam 18 Agustus 2020.

Dukungan ini sekaligus merubah peta politik setelah sebelumnya Fachrori Safrial mengantongi Gerindra pemilik tujuh kursi dan Hanura dua kursi. Syarat mutlak, gabungan partai politik minimal 11 kursi dari total kursi di DPRD Provinsi Jambi 2019-2024 sebanyak 55 kursi.

Ketua Tim Keluarga Fachrori Umar, Miftahul Ikhlas menyebutkan, surat rekomendasi diserahkan langsung AHY ke Fachrori Umar sekitar jam 7 malam, tanpa didampingi Safrial. Miftahul tidak mau berpolemik terkait berubahnya pasangan rekomendasi itu. Dia meminta agar menanyakan ke Burhanudin.

“Apapun keputusan itu-lah yang terbaik. Kami ucapkan terima kasih kepada partai-partai sudah menjatuhkan pilihan ke pak Fachrori Umar,” kata dia.

Dibalik itu, demi ambisi politik, Juru Bicara Safrial, Fikri Riza tak yakin dukungan tersebut berganti menjadi Syafril Nursal tersebut. Fikri yakin Fachrori tetap berpasangan dengan Safrial. Dia merujuk dari turunnya rekomendasi Hanura dan Gerindra beberapa waktu lalu, nampak jelas ada nama didukung.

“Lihat dulu faktanya, bukan ceritanya. Kecuali ada fotonya, ada nama Syafril Nursal. Baru kami percaya, seperti Hanura dan Gerindra nampak jelas ada nama,” kata Fikri.

Menurut Fikri, jangan terlalu percaya informasi baru sebatas cerita, harus berdasarkan fakta. “Sembilan kursi dukungan Fachrori Safrial ngak mungkin dikalahkan tujuh kursi (Demokrat). Kami sangat tidak percaya dengan hal begitu," kata Fikri.