Home Ekonomi Bank Jatim Tingkatkan Kualitas Layanan Ke Arah Digital

Bank Jatim Tingkatkan Kualitas Layanan Ke Arah Digital

Surabaya, Gatra.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) merayakan hari jadinya yang ke-59. Pada usia yang ke-59, Bank Jatim ingin terus berinovasi, yakni perbaikan kualitas layanan.

Kualitas layanan yang dimaksud adalah pada aspek kecanggihan untuk mengimbangi gaya hidup digital para nasabah. Salah satunya, dengan melakukan kerjasama dengan sejumlah pelaku industri financial technology.

"Nantinya, berbagai aspek kehidupan itu akan berbasis digital yang kekinian. Mau tidak mau Bank Jatim harus bertranformasi seperti bersinergi dengan kompetitor maupun financial technology (fintech)," kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman kepada wartawan di Surabaya, Rabu (19/8).

Hal itu bukan sekedar rencana. Iman menyatakan bahwa Bank Jatim sudah mulai bekerjasama dengan sejumlah pelaku fintech. Kerjasama tersebut menghasilkan sejumlah produk unggulan seperti e-channel, m-banking, internet banking, dan Jatimcode.

Ada juga produk e-form untuk pengajuan kredit nasabah secara daring dan kredit multiguna elektronik (e-kmg) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan. Iman mengklaim bahwa sudah ada peningkatan penggunaan layanan digital tersebut.

"Untuk itu, pandemi ini sebetulnya adalah kesempatan kita untuk konsolidasi ke dalam, membenahi policy dan human capital, dan upaya-upaya kebijakan efisiensi serta pengembangan teknologi. Saya optimistis sekali soal ini," kata Iman.

Selain peningkatan layanan digital, Iman mengatakan bahwa Bank Jatim juga berkomitmen menggerakkan perekonomian daerah. Yakni, melalui penyaluran kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Yakni, dengan memetakan potensi UMKM yang bisa memanfaatkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat sebesar Rp2 triliun. Nantinya pemanfaatan "dana titipan" ini akan terbagi menjadi 2 pola penyaluran yakni secara direct loan dan step loan.

Direct loan, dengan penyaluran langsung dari Bank Jatim dan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jatim kepada nasabahnya. Kemudian, step loan dengan cara menggandeng BPR, koperasi, pondok pesantren serta asosiasi bisnis.

"Skim kreditnya akan disalurkan mulai komersial, ritel, mikro dan konsumtif. Karena ketentuan jangka waktunya pendek hanya 6 bulan, jadi kami harus betul-betul mengukur, mungkin yang lebih tepat kredit ini untuk modal kerja jangka pendek, seperti UMKM, dan ritel komersial,” jelasnya.

Dirinya menilai, dengan upaya tersebut, akan mendongkrak kontribusi kredit di sektor UMKM saat ini masih sekitar 10 persen dari total kinerja kredit. Setidaknya 20 persen dari total kinerja kredit.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan Bank Jatim perlu berinovasi dan berkreasi. Misalnya, membuat konsep super team. Yang dimaksud Super Team adalah kolaborasi dan sinergi antar kantor cabang.

"Saya ingin ajak Bank Jatim Super Team membangun tekat kuat. Hari ini eranya bukan kompetisi tapi kolaborasi, maka bangunlah kolaborasi sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya dan sekuat-kuatnya karena format sinergi kolaborasi menjadi sebuah kebutuhan," kata Khofifah.

Selain itu, Khofifah juga mendukung peran Bank Jatim di sektor UMKM. Menurutnya, peran Bank Jatim akan berdampak positif pada akses permodalan mengingat 54% PDRB Jatim digerakkan oleh sektor UMKM.

"UMKM butuh tangan dingin Bank Jatim untuk menyapa mereka dan memberi pendampingan, akses, dan membantu meningkatkan nilai tambah, agar mereka bisa petik, olah, kemas, jual," katanya.

176