Home Gaya Hidup Pemohon BLT UMKM di Karanganyar Abai Protokol Kesehatan

Pemohon BLT UMKM di Karanganyar Abai Protokol Kesehatan

Karanganyar, Gatra.com - Antrean pemohon bantuan langsung tunai (BLT) UMKM di kantor Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi (Disdagnakerkop) UMKM Karanganyar membeludak, Rabu (19/8). Ratusan pemohon berkerumun di depan kantor dinas tanpa mengindahkan protokol kesehatan jaga jarak.

Pantauan Gatra.com di lokasi, para pemohon bantuan berjubel di luar pagar sejak sebelum kantor buka pukul 07.30 WIB. Mereka membawa berkas persyaratan sambil menanti pagar dibuka.

Sejumlah aparat Satpol PP menjaga agar para pemohon tidak merangsek masuk. Ruas jalan di depan kantor juga dipenuhi mereka yang mengisi formulir maupun menata berkas di bahu jalan maupun di tempat-tempat paling memungkinkan.

Akibat perilaku abai jaga jarak, petugas sampai geram. Beberapa diantaranya masuk ke kerumunan untuk membubarkan kerumunan. Tapi, hal itu sia-sia saja. Sekitar pukul 09.00 WIB, pemohon mulai disilakan masuk per 10 orang. Mereka diminta mencuci tangan terlebih dulu dan mengenakan masker. Perlakuan itu berlangsung sampai semua terlayani.

Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Didgadnakerkop UMKM Karanganyar, Adolfo Joyce Bau mengatakan, kerumunan pemohon sebenarnya bisa dicegah apabila masyarakat memahami betul informasi. Pada penyerahan berkas pekan ini memang dibuka Selasa-Rabu (18-19/8) saja karena terhalang hari libur pada Senin (17/8), Kamis (20/8) dan Jumat (21/8).

"Tanggal merah tidak melayani pada 17 Agustus kemarin. Lalu 1 Muharram libur. Jumat libur bersama juga. Praktis buka hanya Selasa dan Rabu. Itu kemungkinan yang membuat masyarakat berbondong-bondong serahkan berkas. Mereka khawatir jatahnya habis dan tidak ada layanan lagi," katanya kepada Gatra.com.

Padahal, penyerahan berkas masih dibuka pada hari kerja hingga pekan kedua September 2020. Adolfo mengatakan, jumlah berkas masuk per Selasa (18/8) pukul 21.00 WIB sebanyak 3.070. Sedangkan total pada tahap I sebanyak 1.963 berkas.

"Secara nasional disediakan kuota 12 juta pengusaha mikro. Jika dirata-rata, per kabupaten/kota 23 ribu. Meski dibuka sampai pekan kedua Sptember, jika kuota habis, maka ditutup," katanya.

Diceritakannya, tidak semua pemohon memenuhi syarat. Kebanyakan memiliki utang bank yang masih berjalan. Selain itu, banyak yang bersaldo rekening bank di atas Rp2juta. Seluruh berkas akan diverifikasi oleh tim pusat.

"Hampir semua punya utang di bank. Sedangkan yang ketahuan rekeningnya Rp2 juta ke atas, langsung mengambil uangnya sampai bersaldo minim atau di bawah Rp2 juta," katanya.

Banyaknya pemohon yang ternyata kurang memenuhi syarat, membuat petugas menekankan lagi hal itu. Di pintu gerbang, petugas berulangkali membacakan syarat-syarat supaya proses input data lancar. Sebab, mereka yang kurang syarat diminta melengkapi dan mengantre lagi. 

Siti Mulyani, seorang pemohon BLT UMKM mengaku tak tahu berapa nominal bantuan yang akan diterimanya. Ia seakan asal ikut arus. Ia bahkan baru mengisi data secara daring di lokasi pengumpulan berkas.

"Baru diberitahu kemarin. Dapatnya berapa enggak tahu. Saya disuruh melampirkan formulir apa kurang paham. Katanya harus didowndload dari link," kata pengusaha konveksi asal Bangsri, Karangpandan ini.
423