Home Ekonomi Gebernur NTT Beri 2 Hari untuk Buat Perencanaan Dapatkan PEN

Gebernur NTT Beri 2 Hari untuk Buat Perencanaan Dapatkan PEN

Kupang, Gatra.com - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) NTT dan Dinas terkait agar bekerja cepat dan tepat. Mendesain program untuk mendapatkan bantuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Pemerintah Pusat.

“Saya minta agar Bappelitbangda dan Dinas teknis duduk bersama dengan tim asistensi Kementerian Perencanan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Saya beri waktu dua hari sudah harus selesai. Harus merancang program-program pemulihan ekonomi yang sesuai agar bisa NTT bisa mendapatkan dana PEN dari Pemerintah Pusat,” kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam arahannya saat pertemuan bersama Tim Asistensi Kementerian PPN/Bappenas dan Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemprov NTT di Ruang Rapat Gubernur, Rabu (19/8).

Menurut Gubernur Viktor, rapat bersama ini untuk membahas strategi PEN untuk Penanganan Covid-19. Kucuran Dana PEN tersebut pasti diinginkan oleh semua Provinsi di Indonesia. Karena itu harus bergerak cepat untuk menangkap peluang ini. Harus mempersiapkan model dan sistem kerja secara tepat sehingga bisa diterima saat masuk aplikasi di pusat.

“Misalnya kalau kerja usaha beternak ayam oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE), harus jelas siapa yang kerja, masyarakat yang mana. Juga pelatihan dan pendampingannya bagaimana, sampai jadi. Jangan kita dapat anggarannya, lalu macet. Karena itu harus menyiapkan program dan memperjuangkan agar program itu bisa disetujui,” tegas Viktor Bungtilu Laiskodat.

Lebih lanjut Viktor menjelaskan, Gubernur dan Wakil Gubernur akan berupaya keras melakukan pendekatan dengan Kementerian dan pemerintah pusat. Ini agar NTT bisa mendapatkan bantuan dana PEN ini dalam jumlah banyak.

“Saya dan Wagub akan ikuti semua sampai pada eksekusi lapangan. Tim kerjanya siapa, harus jelas. Karena ini peluang kita untuk menjalankan berbagai program-program prioritas. Seperti di bidang pariwisata, pertanian, perikanan, kehutanan, kesehatan, infrastruktur dan lain sebagainya. Tolong dicek seluruh peluang yang ada di Kementerian. Semuanya harus disiapkan atau dikompilasi,” pungkas Gubernur Viktor.

Sementara itu Arum Kusumaningtiyas selaku Tim Asistensi Deputi Regional dari Kementerian Bappenas menjelaskan total dana Pemulihan Ekonomi Nasional yang dianggarkan oleh Kementerian Keuangan sebesar 695,2 T.

Sesuai dengan tujuan pembentukan Komite PEN, ada 5 rumah program utama yang diprioritaskan yakni Indonesia Aman, Indonesia Sehat, Indonesia Berdaya, Indonesia Tumbuh dan Indonesia Bekerja. Konteks dan basis dari kelimanya bersifat integratif, tematik dan berdasarkan pada aspek pemberdayaan.

“Tata kelola pendanaannya sesuai petunjuk Kementerian Keuangan didasarkan pada kluster yakni kesehatan, UMKM, Bansos, sektoral kementerian/lembaga, pemerintah daerah, koperasi dan dunia usaha, koorporasi dan dunia usaha, dan BUMN,” jelas Arum Kusumaningtiyas.

Untuk pelaksanaan PEN di NTT jelas Arum Kusumaningtiyas perlu dibuat desain dan perencanaan program dengan berbasiskan Program Strategis Nasional (PSN) dan major project dari kementerian/lembaga yang ada di NTT.

Program-program yang sudah ada disesuaikan dan diintegrasikan sehingga bisa masuk dalam 5 rumah program utama. Untuk urusan pilihan PEN bisa diprioritaskan untuk bidang kelautan dan perikanan, pariwisata, pertanian, kehutanan, energi dan ESDM, perdagangan dan perindustrian.

“Untuk kelancaran pelaksanaan PEN di daerah dibutuhkan inovasi, pemahaman potensi wilayah dan tata kelola pembiayaan yang clean dan clear. Kita misalnya bisa mendesain kawasan atau wilayah dan desa-desa di sekitar kawasan strategis nasional, kawasan Ekonomi Terpadu (KET), di sekitar kawasan taman nasional atau taman wisata alam dengan program-program yang integratif, tematik dan pemberdayaan lintas sektor dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat lokal dan masyarakat hukum adat,” ungkap Arum Kusumaningtiyas.

223