Home Kebencanaan UI Bukukan Pengalaman Indonesia Tangani Pandemi Covid-19

UI Bukukan Pengalaman Indonesia Tangani Pandemi Covid-19

Jakarta, Gatra.com - Universitas Indonesia (UI) merilis buku "Pengalaman Indonesia dalam Menangani Wabah COVID-19" yang ditulis Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si, PhD dan kawan-kawan. Buku ini merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Fatma yang merupakan Ketua Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI di Jakarta, Rabu (19/8), menyampaikan, buku tersebut dikemas dalam 3 judul tulisan. Pertama, fokus soal pembahasan penanganan Covid-19 di level nasional.

Kedua, lanjut Fatma, tentang penanganan Covid-19 di 17 provinsi dan beberapa negara lain (internasional). Judul terakhir atau ketiga, meliputi pembahasan penanganan Covid-19 di 17 provinsi lainnya.

Menurut Fatma, buku ini berisi kumpulan informasi dan pandangan dari sejumlah narasumber tentang perkembangan pandemi Covid-19 dan cara penanggulangannya di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, berisi tentang beberapa negara yang dinilai sukses melakukan penanggulangan, seperti Selandia Baru, Vietnam, Malaysia, Jerman, dan Korea Selatan.

Buku ini menyampaikan informasi yang disusun dalam bentuk tulisan bernarasi ilmiah populer berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber dan pembuat kebijakan dari instansi terkait, serta telaah kepustakaan.

Menurutnya, kehadiran buku ini menjadi sangat relevan karena hampir semua negara, termasuk Indonesia, hingga saat ini masih berjuang keras menghadapi pandemi ini. Saat ini, 213 negara terdampak oleh pandemi dan mengalami efek serius pada bidang kesehatan, ekonomi, sosial, dan politik.

Lebih jauh Fatma dalam keterangan tertulis, menyampaikan, buku ini diharapkan dapat dibaca oleh berbagai pihak yang terkait dalam penanggulangan Covid-19, baik dalam kapasitas individu maupun organisasi.

Menurutnya, bagi masyarakat, buku ini bermanfaat dalam menambah wawasan dan pemahaman tentang berbagai kondisi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh berbagai daerah dan negara dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Dengan pemahaman ini, masyarakat diharapkan dapat berkontribusi lebih aktif dan nyata dalam membantu penanggulangan Covid-19.

Sementara itu, Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., mengutarakan bahwa UI dengan segala kemampuannya melakukan berbagai upaya untuk berkontribusi dalam penanganan pandemi ini.

Berbagai produk inovatif dihasilkan dari pemikiran dan kolaborasi sivitas akademika. Salah satunya adalah COVENT-20, yaitu mobile ventilator yang saat ini sudah diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan didonasikan kepada rumah sakit yang memerlukan.

"Semoga buku ini dapat menjadi salah satu sumbangsih nyata Universitas Indonesia untuk menyebarluaskan berbagai inspirasi, kreativitas, dan kerja keras bangsa Indonesia dalam menangani pandemi global ini, " katanya.

Ari Kuncoro dan Saleh Husin. (Ist/Wan)

Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI), Saleh Husin, mengutarakan, buku hasil kerja sama BNPB dan UI ini dapat menjadi sumber rujukan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia, menambah wawasan dan pemahaman penanganan wabah, serta menunjukkan pada dunia apa yang telah dilakukan Indonesia dalam penanganan wabah Covid-19.

"Insyaallah buku ini dapat menjadi model berbagai pendekatan penanganan Covid-19 dari berbagai wilayah di Indonesia yang dapat dijadikan pembelajaran bagi wilayah lainnya yang saat ini masih berjuang dalam melawan Covid-19," ujarnya.

Berbagai kearifan lokal wilayah dituangkan dalam buku ini, mengingatkan kita bahwa banyak praktik terbaik telah dilakukan oleh beberapa wilayah di Indonesia yang dapat diangkat guna membantu penyelesaian penanganan pandemi Covid-19

"Kita juga dapat belajar dari sejarah penanganan pandemi dijaman Hindia Belanda dengan mengambil pembelajaran terpetik akan pentingnya mengambil langkah cepat, tegas, dan langkah yang sama dalam menekan pandemi," ujarnya.

Permasalahan yang seringkali terjadi dalam penanganan krisis adalah perbedaan tujuan, tidak ditetapkannya tujuan, perbedaan kepentingan, konflik antarpemimpin, dan ketegasan dalam mengelola krisis. Kepemimpinan dalam krisis merupakan karakter yang dapat dibangun, diperkuat, dan diarahkan.

Berdayakan Semua Komponen

Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo, dalam sambutan kata pengantar buku ini mengatakan, BNPB yang ditunjuk Presiden RI sebagai koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia, berupaya sekuat tenaga memberdayakan kemampuan semua komponen anak bangsa agar secara sinergis menangani dampak dari Covid-19 ini.

Koordinasi dan komunikasi antara pusat dan daerah senantiasa dimaksimalkan agar seluruh elemen bangsa bergerak bersama dalam satu tujuan menangani pandemi ini.

Doni Monardo dalam acara penyerahan buku tentang pengalaman Indonesia menangani pandemi Covid-19 secara virtual. (Ist/Wan)

Keragaman bangsa Indonesia dengan berbagai kondisi, upaya, dan kearifan lokal masing-masing daerah memunculkan berbagai keunikan dan kreativitas penanganan pandemi ini. Faktor-faktor itulah yang berusaha digali dan kemudian dipaparkan dalam sebuah buku pengalaman Indonesia dalam penangan Covid-19.

Dalam buku ini, tidak hanya dijabarkan program kesehatan, tetapi juga berbagai program ekonomi, sosial budaya, kepemimpinan, dan faktor lainnya yang diterapkan hingga tingkat masyarakat.

Pengumpulan data dan informasi penulisan buku ini diperoleh selama penugasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dimulai pada bulan Maret 2020 hingga Juli 2020 melalui penelusuran data-data sekunder, media media sosial, penelusuran daring, wawancara, Diskusi Kelompok Terfokus baik kepada Pimpinan Daerah, Kepala PD wilayah, Kepala Dinas Kesehatan wilayah, serta narasumber-narasumber kunci lainnya dalam penanganan Covid-19.

Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia dalam menangani dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. "Untuk tingkat lintas negara, melalui buku ini kami berharap dapat menunjukkan kepada dunia apa yang dilakukan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.

Berbagai tantangan dampak wabah Covid-19 masih harus kita hadapi. Oleh karena itu, kata Doni, pihaknya tak henti-hentinya ters mengimbau masyarakat agar memiliki kesadaran kolektif dalam mematuhi protokol kesehatan di mana pun berada, demi keselamatan kita semua. Seluruh komponen bangsa juga diharapkan tetap dan selalu berkomitmen untuk bekerja sama menangani wabah ini.

183