Home Hukum Polda NTT Teken Pakta Intergitas Penerimaan Bintara Polri

Polda NTT Teken Pakta Intergitas Penerimaan Bintara Polri

Kupang, Gatra.com - Polda NTT, Rabu 19 Agustus 2020 menggelar Penandatanganan Pakta Integritas dan pengambilan sumpah Panitia, Orang tua/wali dan Peserta penerimaan terpadu Bintara Polri panda Polda NTT Tahun Anggaran 2020. Penandatanganan pakta integritas di Mapolda NTT itu dipimpin Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto, SH, MH, M.Si

Dalam arahannya Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto, SH, MH, M.Si mengingatkan bahwa proses seleksi ini dilakukan secara transparan. Semua proses akan diikuti langsung para peserta dan orang tua, termasuk melihat nilai calon siswa bersangkutan serta masyarakat umum. “Dalam seleksi ini panitia sangat transparan melalui sistim Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (Betah). Setiap sesi ujian calon siswa dan orang tua dapat melihat langsung nilai. Jadi benar –benar bersih dan transparan,” kata Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto, SH, MH, M.Si

Agar proses seleksi transparan dan bisa dipertanggungjawabkan jelas Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto, SH, MH, M.Si , Polri telah membangun sistem seleksi secara terbuka dengan mengumumkan hasil secara terbuka, saat itu juga. “Sistem seleksinya dilakukan dengan one day service . Peserta dan orang tua dapat mengetahui hasil seleksi pada hari itu juga. Transparan sehingga yang lulus itu adalah murni,” katanya.

Lebih lanjut Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto, SH, MH, M.Si menjelaskan Polri juga membuat aplikasi yang bisa diakses melalui android. Dalam penerimaan Bintara Polri ini telah dibuat aplikasi pusat informasi penerimaan (APIP) dan aplikasi clear and clean (CNC). “Jadi ada orang tua yang tidak ikut menyaksikan jalannya ujian seleksi, bisa mengikuti hasil ujian melalui aplikasi pusat informasi penerimaan (APIP) dan aplikasi clear and clean (CNC),” kata Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto, SH, MH, M.Si

Dalam proses seleksi ini lanjut Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto, SH, MH, M.Si Polda juga membangun kerjasama dengan berbagai pihak guna mewujudkan proses seleksi yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis. “Antaranya dengan Pemperintah Provinsi NTT untuk pemeriksaan administrasi ijasah dan raport serta identitas peserta seperti KTP dan kartu keluarga," kata Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto, SH, MH, M.Si.

Di bidang pengawasan katanya, Polda NTT juga menggandeng ikatan dokter Indonesia (IDI), Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) maupun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang. “Dalam proses seleksi ini kami libatkan juga ikatan dokter Indonesia (IDI), Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) maupun Aliansi Jurnalis Independen (AJI),” ujar Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto

Dikatakan pula kalau proses penerimaan ini pun tanpa sponsor yang bisa meluluskan. Semua proses dan hasil yang ada berdasarkan hasil kemampuan sendiri para peserta karena setiap tahapan seleksi langsung diumumkan.

"Apabila ada kecurangan maka akan mudah diketahui karena terdeteksi melalui sistem WBS (Whistle Blowing Sistem) atau laporan penyimpangan. Siapapun yang menawarkan kelulusan maka ada sistem WBS yang bisa mendeteksi," tegas Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto seraya menambahkan Peserta dan orang tua diingatkan agar melaporkan ke pengawas internal maupun eksternal jika ada penyimpangan.

Selama proses seleksi penerimaan Bintara ini jelas Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan covid-19. “Dalam proses ini kami tetap mengedepankan dan menerapkan protokol kesehatan Covid -19. Para calon Bintara juga saat pendaftaran sudah diumumkan untuk mematuhi ketentuan ini saat mereka mendaftar. Lihat senditi tadi penandatanganan pakta integritas juga dilakukan secara daring,” kata Kombes Pol. Drs. Tavip Yulianto
Dia menyebutkan aanimo peserta dalam proses seleksi ini berjumlah 3.692 orang. Terdiri dari 2.964 orang pria dan 728 orang wanita. Selain peserta ini, terdapat pula 165 orang peserta mengikuti seleksi bintara kompetensi khusus/Bakomsus.

449