Home Internasional AS Mengizinkan Pengobatan Plasma Lawan COVID-19

AS Mengizinkan Pengobatan Plasma Lawan COVID-19

Washington, D.C, Gatra.com - Otoritas Amerika serikat mengizinkan dilakukannya otorisasi darurat bagi dokter untuk menggunakan plasma darah bagi pasien COVID-19 yang pulih, sebagai pengobatan terhadap penyakit yang telah menewaskan lebih dari 176.000 orang di AS, pada Minggu (23/8).

Dikutip AFP, Senin (24/8), langkah Food and Drug Administration (FDA) itu dilakukan ketika Presiden Donald Trump menghadapi tekanan kuat akibat penyebaran virus yang telah melumpuhkan ekonomi terbesar di dunia, dan mengaburkan prospeknya yang pernah menjanjikan untuk terpilih kembali pada bulan November.

Diketahui bahwa plasma diyakini mengandung antibodi kuat yang dapat membantu melawan penyakit lebih cepat dan membantu melindungi agar tidak terinfeksi lebih parah.

"Produk ini mungkin efektif dalam mengobati COVID-19 dan ... manfaat yang diketahui dan potensial dari produk tersebut lebih besar daripada risiko yang diketahui, dan potensial dari produk tersebut," kata FDA dalam sebuah pernyataan.

Meskipun pengobatan tersebut telah digunakan pada pasien di Amerika Serikat dan negara lain, namun mengenai sejauh mana keefektifannya masih diperdebatkan oleh para ahli dan beberapa telah memperingatkan bahwa hal itu dapat membawa efek samping.

"Convalescent plasma mungkin berhasil - meskipun masih perlu dibuktikan dalam uji klinis - tetapi tidak sebagai pengobatan penyelamatan untuk orang yang sudah sakit parah," kata Spesialis paru di Lenox Hill Hospital di New York City, Len Horovitz.

Dia mengatakan bahwa plasma kemungkinan akan bekerja jauh lebih baik setelah seseorang terpapar virus, ketika tubuh mencoba menetralkan infeksi - masalahnya adalah pasokan plasma terbatas, yang berarti akan sulit untuk mendapatkan cukup obat untuk mengobati semua orang di tahap awal penyakit.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa terapi tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan yang luar biasa dan akan menyelamatkan banyak nyawa, namun ini lebih jauh dari sikap kehati-hati pejabat kesehatan terhadap pengobatan tersebut.

Meski ada penentangan dari seorang reporter untuk menjelaskan kontradiksi yang tampak, Trump pun menyampaikan pertanyaan tersebut kepada salah satu ahlinya, lalu kemuian mengakhiri konferensi pers.

FDA telah mengizinkan terjadinya transfusi plasma dan dapat sembuh untuk pasien virus corona dalam kondisi tertentu.

The Washington Post mengatakan bahwa lebih dari 70.000 pasien virus di AS telah menerima transfusi semacam itu.

Trump pun banyak dikritik karena penanganannya terhadap pandemi virus korona di AS yang dianggap belum maksimal, akibat masih tingginya kasus infeksi dan kematian.

Trump bakal menghadapi pertarungan pemilihan ulang yang bakal sulit melawan penantang Demokrat Joe Biden, tanpa perawatan atau vaksin yang efektif yang diharapkan dapat terbukti sebelum pemungutan suara pada 3 November.

99