Home Ekonomi Bangkit dari Pandemi, Ibu-ibu Dilatih Produksi Sarung Goyor

Bangkit dari Pandemi, Ibu-ibu Dilatih Produksi Sarung Goyor

Tegal, Gatra.com - Puluhan ibu rumah tangga di rumah susun sewa (rusunawa) Kota Tegal, Jawa Tengah diberi pelatihan pembuatan sarung goyor dan sapu sorgun untuk diekspor ke sejumlah negara. Keterampilan yang didapat dari pelatihan tersebut diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Pelatihan tersebut digelar Polres Kota Tegal sejak Minggu (23/8), dengan menggandeng Industri Kecil Menengah (IKM) sarung goyor dan sapu sorgun di Kota Bahari. Pelatihan berlangsung di kompleks rusunawa Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat.

Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo mengatakan, pelatihan digelar untuk memberdayakan warga yang tinggal di rusunawa, terutama para ibu rumah tangga.

"Kami bersama TNI dan pemkot, bersama-sama kita berdayakan perempuan di rusunawa untuk ikut meningkatkan ekonomi keluarga. Kita berikan sarana prasarana untuk pelatihan pembuatan dua produk, yakni sapu sorgun dan tenun sarung goyor," kata Rita di sela pelatihan.

Menurut Rita, pelatihan tersebut akan digelar setiap hari selama satu bulan. Produk dari hasil pelatihan itu nantinya akan dipasarkan ke luar negeri karena sudah memiliki pasar.

"Hasil produksinya nanti akan dibuatkan satu wadah, kita sudah mencarikan buyer-nya. Ini salah satu komoditas ekspor. Sapu sorgun akan diekspor ke Jepang, sarung goyor juga akan diekspor ke Turki. Jadi ini adalah satu kegiatan sustainable. Mereka tidak hanya diberikan bekal knowledge, skill tapi juga bisa menambah ekonomi keluarganya," ujar Rita.

Rita menyebut, terdapat 79 orang yang diberikan pelatihan. Mereka seluruhnya merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di rusunawa. "Selain ibu-ibu, bapak-bapak yang terdampak Covid, di-PHK ingin juga diberikan sesi pelatihan," ucapnya.

Menurut Rita, pelatihan tersebut merupakan bagian dari gerakan perempuan Kota Tegal peduli. Kepedulian ini salah satunya diberikan terhadap semua permasalahan terkait dampak pandemi Covid-19.

"Harapannya dengan upaya kepedulian dari perempuan dan dari sinergitas TNI-Polri dan pemkot semoga permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat efek dari pandemi khususnya di rusunawa ini bisa teratasi," ucapnya.

Salah satu warga rusunawa peserta pelatihan, Neni (32) mengaku senang dengan adanya pelatihan karena bisa membantu menambah pemasukan keluarga.

"Suami kerja jadi kuli bangunan. Penghasilan sering tidak cukup. Makanya mau belajar keterampilan agar bisa bantu suami cari uang," tuturnya.

135