Home Ekonomi IKFT Masih Positif, Kemenperin Akselarasi Industri 4.0

IKFT Masih Positif, Kemenperin Akselarasi Industri 4.0

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam mengatakan sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional masih mencatatkan kinerja positif di masa pandemi Covid-19 saat ini, meski mengalami penurunan.

“Dari sisi kinerja ekspor, sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil sampai triwulan II tahun 2020 sebesar US $ 14,59 miliar, mengalami penurunan jika dibandingkan pada triwulan II tahun 2019 yang mencapai US $ 15,76 miliar,” katanya dalam acara Bimbingan Teknis dan Self-Assessment INDI 4.0, di Jakarta, Selasa (25/8).

Dari sisi penting, lanjut Khayam, kinerja sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil sampai triwulan II tahun 2020 sebesar US $ 16,37 miliar, turun jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2019 yang mencapai US $ 18,55 miliar. Sedangkan untuk realisasi Investasi sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil sampai triwulan II tahun 2020 sebesar Rp32,39 triliun yang terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp20,06 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp12,33 triliun.

Dikatakan sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil juga menyerap tenaga kerja sebesar 6,96 juta orang dari total tenaga kerja industri pengolahan sebesar 18,46 juta orang.

“Adanya pandemi Covid-19 membawa dampak yang signifikan terhadap utilisasi sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil. Yang sebelumnya utilisasi rata-rata sebesar 70-80% menjadi hanya rata-rata sebesar 50%, kecuali bahan kimia industri, farmasi, dan obat tradisional yang masih memiliki tingkat utilisasi diatas 60%, ”jelasnya.

Kemenperin lanjut Khayam, terus mendorong akselarasi transformasi industri 4.0 yang memberikan manfaat besar bagi industri. Transformasi industri 4.0 ini dapat meningkatkan kinerja mesin dan peralatan, meningkatkan kecepatan operasi produksi dan kualitas produk, serta kompatibel dengan protokol kesehatan.

“Memasuki paruh kedua tahun 2020 yang berat dengan menerapkannya adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat kita, sudah saatnya kita bangkit kembali membangun industri Indonesia menjadi industri tangguh,” katanya.

Guna memfasilitasi percepatan transformasi industri 4.0 ini, lanjut Khayam, Kemenperin menyelenggarakan berbagai kegiatan di antaranya asesmen INDI 4.0, Pendampingan mentransformasikan industri 4.0, Pelaksanaan proyek transformasi industri 4.0, Peluncuran ekosistem industri 4.0 (SINDI 4.0), Penghargaaan INDI 4.0 dan mercusuar nasional industri 4.0, serta permintaan dan expo pada industri 4.0.

“Kegiatan asesmen INDI 4.0 ini bertujuan untuk mengukur kesiapan perusahaan dalam mentransformasikan industri 4.0 secara virtual. Harapan besar saya bahwa momen ini industri Indonesia dapat segera lepas landas dan segera mengangkasa kembali menjadi industri tangguh yang berdaya saing global, ”kata Khayam.

163

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR