Home Milenial Menggapai Puncak Hargo Dumilah Berbonus Pesona Padang Rumput

Menggapai Puncak Hargo Dumilah Berbonus Pesona Padang Rumput

Karanganyar, Gatra.com- Trek ekstrem pendakian Gunung Lawu via Dusun Tambak, Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar Jateng terbayar lunas dengan bonus pemandangan memesona kaki langit. Jalur ini dibuka secara resmi oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar bekerjasama dengan Perhutani Surakarta dan organisasi sukarelawan desa setempat.

“Sebenarnya dari basecamp ke pos 1 terdapat jalan bercabang. Itu yang bisa membingungkan pendaki. Setelah jalur ini resmi dibuka, akan ditata dengan memasang tanda arah. Dari basecamp ke pos 1, medannya naik dengan kemiringan lumayan ekstrem. Tapi setelah dari situ menuju pos berikutnya, pemandangan luar biasa indah. Menghadap barat dengan pandangan tanpa penghalang. Isinya padang rumput. Los. Dan nyaman untuk berkemah. Ini bonusnya,” kata Wakabid Ops SAR Karanganyar, Muhammad Rosyid al Fauzan kepada Gatra.com di Karanganyar, Selasa (25/8).

Uji coba pendakian di jalur ini pada 15-16 Agustus 2020 tergolong sukses, didasari jumlah pendaki yang mencapai 140 orang. Dengan dibukanya jalur Tambak, maka terdapat tiga pos pendakian resmi ke puncak Lawu yang dikelola pemerintah. Selain di Tambak, dua pos lainnya di Candi Cetho Desa Gumeng Jenawi dan Cemoro Kandang Desa Gondosuli Tawangmangu.

Rosyid mengatakan SAR Karanganyar bersama PMI sedang mendampingi relawan Gentapala yang dipercaya mengelola pos pendakian Tambak. Pendampingan itu berupa pelatihan evakuasi, koordinasi operasi sampai ke medical responsive. Saat ini, lanjutnya, terdapat 28 anggota Gentapala yang siap melayani para pendaki. Meski peralatan posko masih terbatas, namun ia meyakini bakal komplit seiring berjalan waktu.

“Yang membedakan dengan dua pos lainnya, pendaki di Tambak akan ditunggu relawan saat ia kembali ke basecamp. Di jalur bawah ke pos 1 juga ada rute dilewati sepeda motor. Secara umum, durasi mendaki secara normal di jalur ini sekitar 10 jam,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan penarikan retribusi pendakian di jalur Tambak dimulai awal September 2020. Titis meyakini pembukaan jalur baru pendakian di Desa Berjo menimbulkan multiplayer effect ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Tiap pendaki rata-rata mengeluarkan uang Rp200 ribu di luar tiket yang hanya Rp20 ribu. Mereka pasti makan, minum, MCK, beli masker atau hand sanitizer, mungkin juga beli oleh-oleh,” katanya.

Ia menceritakan jalur tersebut sebenarnya sudah sering dipakai pendaki menuju puncak Hargo Dumilah. Hanya saja, dulunya bukan jalur resmi yang dikelola pemerintah daerah.

851