Home Ekonomi Terlalu Rendah Pabrik Rokok Diminta Revisi Harga Tembakau

Terlalu Rendah Pabrik Rokok Diminta Revisi Harga Tembakau

Temanggung, Gatra.com- Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq meminta pabrik rokok merevisi harga tembakau pada masa panen raya tembakau tahun 2020, supaya tidak merugikan petani sebab sampai akhir Agutus ini pembelian masih lesu. Jika tidak segera dilakukan gerakan cepat untuk mengatasi jual beli ini maka akan menjadi persoalan pelik sebab mayoritas warga Temanggung adalah petani tembakau dan wilayahnya menjadi tolok ukur temabakau secara nasional.

 

"Hingga pertengaham masa panen tembakau pada akhir Agustus ini, harga tembakau masih rendah, maka kami minta harga pembelian tembakau direvisi. Harga tembakau sampai saat ini yang saya dengar masih berkisar antara Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram, hal ini masih sangat jauh dari harapan petani," katanya usai rapat dengan Gugus Tugas Pertembakauan di Pendapa Pengayoman, Selasa (25/8) petang.

Dikatakan, bahwa harapan petani jika panen tembakau sudah masuk grade C seperti saat ini, harganya bisa Rp80.000 hingga Rp90.000, dengan harga tersebut baru petani bisa menikmati hasil dari usaha pertembakauannya. Selain harga rendah, hingga pertengahan panen tembakau ini penyerapannya juga masih rendah. Maka pihaknya minta agar pihak pabrikan segera membuka selebar-lebarnya pembelian agar terjadi keseimbangan penawaran dan permintaan.

Rendahnya harga tembakau ini selain disebabkan oleh rendahnya penyerapan atau pabrik belum melakukan pembelian besar-besaran juga sinyalemen dari rantai masalah yang timbul akibat kenaikan cukai rokok kretek sebesar 23 persen oleh pemerintah. Kenaikan cukai tahun 2020 yang diikuti pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi pertanian tembakau dan industri rokok.

"Kenaikan cukai tersebut konon membuat penjualan rokok kretek dari pabrik menurun sehingga pabrik dalam penyerapan bahan baku juga diturunkan. Tetapi saya belum tahu persis karena ini hanya informasi yang beredar. Kabarnya penyerapan rokok kretek menurun, pasti yang lebih tahu angka penjualan pihak pabrik rokok," katanya.

Dalam masalah kenaikan cukai rokok ini, katanya ketika pabrik ditekan dengan cukai yang semakin tinggi maka pabrik harus melakukan efisiensi pengeluaran dan efisiensi ini yang paling mudah dilakukan adalah menekan petani.

"Pabrik rokok tidak mungkin melakukan efisiensi dengan cara memotong gaji pegawai atau buruhnya. Hal ini tidak mungkin dilakukan karena ada undang-undang yang mengatur tentang upah minimum dan dia tidak mungkin melakukan efisiensi di lini produksi yang lain kalau memang sudah efisien, maka satu-satunya yang paling mudah dalam menyiasati kenaikan cukai rokok adalah menekan harga bahan baku, akibatnya petanilah yang terkena dampaknya," katanya.

Secara alami juga ada hal lain yang membuat harga tembakau masih rendah, yakni disebabkan karena pada awal panen tembakau Temanggung diterpa hujan selama satu minggu. Keadaan ini secara teknis pertanian membuat daun tembakau juga berubah sehingga dampaknya bisa pada kualitas dan harga.

"Daun tembakau yang semula mutunya sudah bagus, kadar nikotinnya tinggi, dengan terkena hujan sedikit berkurang, mungkin juga menjadi salah satu faktor harga sampai sekarang belum bagus. Dalam situasi seperti sekarang Pemkab Temanggung akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin untuk membantu para petani keluar dari kemelut seperti ini. Saya mengimbau dan memohon pihak pabrik segeralah melakukan pembelian, seperti yang mereka rencanakan sebelumnya, karena sekarang tembakau sudah menumpuk di petani," katanya.

604