Home Ekonomi Pemerintah dan Regulator Menjaga Bukopin dan Dana Nasabah

Pemerintah dan Regulator Menjaga Bukopin dan Dana Nasabah

Jakarta, Gatra.com– Bank Bukopin baru saja selesai melaksanakan “hajatan besar” berupa Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono menuturkan, rangkaian aksi korporasi ini merupakan upaya untuk menjaga kepercayaan nasabah.

“Sebagai institusi jasa keuangan, menjaga kepercayaan nasabah, agar selalu merasa tenang karena dana yang tersimpan, aman, adalah kewajiban kami,” katanya.

Lebih jauh, pada kesempatan lain Rivan menuturkan, aksi korporasi tidak hanya untuk menjaga kepercayaan dan dana nasabah, tetapi juga membantu menjaga stabilitas ekonomi nasional. Menurut Rivan, posisi Bank Bukopin sebagai Bank Buku 3 akan memiliki efek sistemik yang bila terjadi kesulitan, akan berdampak pada stabilitas perekonomian nasional.

“Maka dari itu, segala upaya kami lakukan untuk menjaga kestabilan tersebut,” tutur mantan Direktur Keuangan PT. KAI.

Penerapan kebijakan dari pemerintah baik dalam bentuk undang-undang serta dukungan regulator (POJK) adalah dukungan yang sangat serius dan sangat tepat dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional. Tidak hanya itu, pemerintah juga turut mendukung.

Pemerintah senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi dan selalu mendukung upaya yang dilakukan oleh Bank Bukopin, regulator dan pemegang saham. Melalui koordinasi dengan regulator industri perbankan yaitu OJK, pemerintah terus mendampingi dan memberikan masukan yang sangat membantu bagi perbaikan posisi Bank Bukopin, termasuk saat menunjuk Bank BRI sebagai technical assistance di Bank Bukopin.

Selepas Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rivan menekankan bahwa apa yang dicapai ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah serta pihak-pihak yang memang berfokus pada pemulihan ekonomi nasional.

“Maka dari itu, saya pribadi maupun mewakili Bank Bukopin mengucapakan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak-pihak yang selama ini selalu membantu Bank Bukopin, baik kepada para pemegang saham, Kookmin, Bosowa, Negara RI serta pemegang saham lainnya, serta khusunya kepada pemerintah dan regulator yang telah memberikan pendampingan dan arahan yang luar biasa hingga kami sampai pada posisi sekarang.

Kepercayaan dan dukungan ini tentu menjadi penambah semangat kami untuk berkarya dengan lebih baik lagi ke depannya secara berkualitas dan berkesinambungan,” tutup Rivan.

Sebelumnya, Bank Bukopin sempat diterpa beberapa isu yang dinilai meresahkan masyarakat. Namun, bank ini tetap melangkah dengan pasti menghadapi tantangan. Isu yang nyatanya dialami oleh perbankan di Indonesia, tidak dipungkiri berdampak luar biasa bagi aktivitas perbankan.

Dengan segala kemampuannya Bank Bukopin melakukan serangkaian aksi korporasi serta program pemasaran yang dilakukan untuk menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat.

Mendapatkan pernyataan efektif tanggal 30 Juni 2020 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Bukopin sukses melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) sehingga mengubah komposisi pemegang saham Bank Bukopin.

Melalui aksi korporasi ini komposisi Pemegang saham Bank Bukopin per 30 Juli menjadi KB Kookmin Bank (33,9%), Bosowa Corporindo (23,4%), Negara Republik Indonesia (6,37%) dan Publik (termasuk Kopkapindo dan Kopelindo, total 36,33%). Dengan hasil ini, menjadikan KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham terbesar dan disetujui sebagai Pemegang Saham Pengendali Perseroan. Hal ini juga berdampak positif dengan disematkannya peringkat Bank Bukopin menjadi AA- (idn) dan predikat Rating Watch Positif.

Berlanjut pada aksi korporasi selanjutnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sukses dilakukan kemarin Selasa, 25 Agustus 2020. Aksi korporasi ini dilakukan dalam hal memperkokoh fundamental Bank Bukopin. Dampak pandemik yang Bank Bukopin perlu mengokohkan sisi permodalan agar lebih leluasa dalam berekspansi. Pada RUPSLB tersebut juga disetujui PMTHMETD sebagai bagian dari pengokohan fundamental perseroan dan akan menjadikan KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 67% saham. (Adv)