Home Politik Ganjar Ancam Copot Kepsek yang Tahan Ijazah Siswa

Ganjar Ancam Copot Kepsek yang Tahan Ijazah Siswa

Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengancam akan mencopot kepala sekolah yang menahan ijazah siswa yang telah lulus dengan alasan uang.

Kepala sekolah (kepsek) di Jateng, lanjut ia, tidak boleh menahan ijazah siswanya yang telah lulus dengan alasan seperti menunggak pembayaran uang SPP.

“Kalau ada ijazah ditahan karena alasan uang, lapor saya, saya copot kepala sekolahnya,” kata Ganjar di Kantor Gubernur Jateng di Semarang, Kamis (27/8).

Pernyataan Ganjar ini menanggapi menanggapi laporan terkait penahanan sembilan ijazah milik siswa alumni SMKN 1 Cepu, Kabupaten Blora.

Laporan penahan ijazah masuk kepada anggota Dewan Pendidikan Blora, Singgih Hartono yang kemudian diteruskan melalui pesan Whatsaap ke Ganjar, Rabu (26/8).

Menindaklanjuti laporan itu, ia meminta Singgih bersama sembilan mantan siswa SMKN 1 Cepu mendatangi kepala sekolah untuk mediasi dan meminta ijazah.

“Pak Singgih sudah langsung diminta ke sekolah. Alhamdulillah langsung diberikan semuanya,” ujarnya sambil menunjukkan pesan Whatsapp dari Singgih Hartono yang mengabarkan ijazah sudah diterima masing-masing alumni.

Selain kasus di SMKN 1 Cepu, menurut Ganjar juga mendapatkan laporan adanya sekolah di daerah lain menahan ijazah siswa yang telah lulus.

Laporan ditindaklanjuti Ganjar dengan meminta pelopor untuk menemui kepala sekolah masing-masing dengan menunjukkan Whatsapp darinya.

“Tidak boleh ada kepala sekolah yang menahan ijazah. Kalau harus dibayar dan siswanya tidak mampu dan utang, nanti yang membayar gubernurnya. Tapi ijazah tidak boleh ditahan, ini berlaku untuk semuanya,” tandasnya.

Untuk mengantisipasi kejadian penahan ijazah tidak terulang lagi, Ganjar sudah meminta kepada Dinas Pendidikan dan Cabang Dinas di kabupaten/kota melakukan monitoring.

Langkah ini juga untuk mengantisipasi adanya salah persepsi atau berbeda pandangan terkait ijazah yang belum diberikan kepada siswa.

“Sudah sejak kepala dinas sebelumnya, saya minta untuk inventarisasi dan sisir satu persatu. Tidak boleh ada yang nahan ijazah,” kata Ganjar.

511